era digital ini, media sosial telah menjadi tempat utama bagi masyarakat untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan menyampaikan pendapat mereka.Â
PadaNamun, fenomena yang semakin mencuat adalah polarisasi politik di media sosial.Â
Hal ini menjadi perhatian serius karena dampaknya yang luas terhadap stabilitas sosial dan politik, terutama menjelang pemilihan umum (pemilu).
Media sosial memberikan ruang yang luas bagi individu untuk berpartisipasi dalam dialog publik.Â
Namun, perbedaan pandangan politik dan ideologi telah mengakibatkan masyarakat terbagi menjadi kelompok-kelompok yang saling bertentangan.Â
Polarisasi politik menciptakan ekosistem di mana suara-suara ekstrem, pemikiran hitam-putih, dan ketidakpahaman terhadap sudut pandang yang berbeda semakin dominan.
Dampak Polarisasi Politik di Media Sosial
Dampak dari polarisasi politik di media sosial sangat beragam.Â
Pertama, polarisasi meningkatkan kesenjangan dan konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda.Â
Diskusi yang seharusnya menjadi wadah pemahaman dan kerja sama untuk mencapai solusi terbaik, seringkali berubah menjadi pertarungan retorika yang saling menyerang.
Kedua, polarisasi politik dapat menyebabkan penurunan kualitas informasi yang beredar di media sosial.Â
Akibatnya, masyarakat menjadi rentan terhadap penyebaran berita palsu (hoaks), propaganda, dan manipulasi informasi yang bertujuan untuk memperkuat pandangan yang sudah ada.Â