Mohon tunggu...
Tiyara Ramadani
Tiyara Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Manajemen Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dakwah di Era Globalisasi

9 November 2024   12:49 Diperbarui: 9 November 2024   13:00 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi telah menjadikan dunia sebagai ruang yang saling terhubung, dengan informasi, budaya, dan nilai-nilai yang menyebar dengan cepat melintasi batas negara. Dalam konteks ini, dakwah menghadapi tantangan dan peluang besar. Dakwah kini tidak hanya terbatas pada ruang fisik seperti masjid atau majelis taklim, tetapi juga merambah ke media sosial, platform digital, dan jaringan global. 

Era globalisasi memberikan tantangan terhadap dakwah, terutama karena besar dan beragamnya arus informasi yang dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat. Nilai-nilai eksternal yang menyimpang dari prinsip Islam, seperti hedonisme dan sekularisme, lebih mudah diakses dan mempengaruhi pola pikir masyarakat, khususnya generasi muda. Lebih jauh lagi, tingginya kebebasan berekspresi di era digital berisiko menyebarkan misinformasi tentang Islam yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan stereotip. Untuk menghadapi tantangan globalisasi, Dakwah perlu menggunakan strategi yang relevan dan spesifik pada konteksnya. Ada beberapa strategi efektif di era globalisasi:

  • Pendekatan Teknologi: Teknologi menjadi alat dakwah yang sangat efektif. Melalui media sosial seperti Instagram, YouTube, atau TikTok, pesan dakwah dapat menjangkau khalayak luas di setiap negara. Teknologi ini memungkinkan dakwah yang kreatif melalui video pendek, podcast, dan webinar yang menarik perhatian generasi milenial dan Gen Z.
  • Komunikasi Antarbudaya: Di era globalisasi, dakwah juga berhadapan dengan audiens multikultural. Pemahaman komunikasi antarbudaya sangat penting agar pesan dakwah dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat. Dakwah yang menekankan toleransi, inklusivitas, dan penghormatan terhadap budaya lokal merupakan strategi yang efektif untuk melibatkan khalayak yang beragam.
  • Pendidikan Literasi Media: Dakwah yang efektif di era digital juga harus melibatkan upaya untuk meningkatkan literasi media bagi masyarakat. Literasi media ini membantu masyarakat dalam menyaring informasi yang benar dan mencegah penyebaran berita palsu atau misinformasi yang bisa merusak citra Islam.

Di era globalisasi, dakwah dituntut untuk bertransformasi dari metode tradisional menjadi metode yang adaptif dan inovatif dalam menyikapi perubahan zaman. Penggunaan teknologi, pendekatan antar budaya dan pendidikan literasi media merupakan kunci keberhasilan Dakwah di dunia global. Dakwah tidak lagi bersifat sepihak melainkan proses dialog dan komunikasi dua arah yang mengedepankan nilai-nilai kebersamaaan, perdamaian dan cinta kasih yang sejalan dengan ajaran Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun