BOGOR- sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bogor menggelar aksi di Balaikota Bogor, kemarin. Dalam aksi tersebut mereka menuntut pihak panitia seleksi Direktur Utama PD Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) transsparan terhadap informasi publik.
Ketua KAMMI Daerah Bogor Muhammad Iqbal Nurulhaq menyatakan, “pihak pansel (panitia seleksi, red) cenderung tertutup terhadap publik mengenai informasi penyeleksian ini. Seharusnya mereka terbuka karena BUMD ini memiliki peranan vital dalam pembangunan Kota Bogor,” tuturnya di sela-sela aksi, kemarin.
Menurutnya, PD PPJ kini sedang mencari pengganti tiga kursi kepemimpinan di tubuhnya, yaitu Direktur Utama, Direktur Umum dan Direktur Operasional. Panitia Seleksi (Pansel) haruslah cermat dan teliti dalam meloloskan para calon direktur. Kriteria yang harus dipenuhi oleh sang direktur adalah kepemimpinan kuat dan berasaskan keadilan, harus bersih dan transparan, serta memiliki visi pembangunan yang jelas dan berkelanjutan.
Ia mengingatkan kejadian pada Mei 2014 lalu dimana terjadi penyegelan kios-kios di Plaza Pasar Bogor secara paksa oleh pihak PD PPJ hingga berakibat pedagang rugi hingga puluhan juta. Permasalahan tersebut muncul sebagai akibat pedagang menolak pembayaran harga sewa kios yang melambung tinggi dan tanpa ada perundingan yang jelas dengan para pedagang. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan di PD PPJ kala itu arogan dan kurang memperhatikan kesejahteraan para pedagang yang dikelola.
Pihak KAMMI diterima oleh perwakilan pansel, mereka menjanjikan akan menerima segala masukan dari KAMMI. Setelah itu, pihak KAMMI mengakhiri aksi mereka dengan menggelar teatrikal di depan gerbang balaikota Bogor. (Siti Maryam Purwoningrum)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H