Tahukah Anda ketika sudah memutuskan untuk berbisnis dan memiliki perusahaan (organisasi) sendiri, cepat atau lambat anda akan sampai pada tahap melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan anda. Perlukah hal itu? Sayangnya seringkali fase ini dilewatkan oleh para pelaku bisnis karena dirasa kurang penting.Kebanyakan orang berfikir bahwa faktor keberhasilan organisasi hanya terletak pada teknologi (mesin). Namun, saat ini dalam menjalankan usaha, faktor kritis yang berkaitan dengan keberhasilan jangka panjang organisasi bukan lagi mesin canggih, namun yang terpenting bagi organisasi adalah sumber daya manusianya.
Manusia merupakan faktor produksi yang paling mahal dan sulit untuk dikelola sehingga menajdi faktor strategis dalam semua kegiatan organisasi. Dengan pengelolaan sumber daya manusia yang baik dan benar dapat menghasilkan kinerja organisasi yang optimal. Jadi sudah menjadi kewajiban bagi organisasi agar selalu memastikan karyawan bekerja baik, kreatif, dan inovatif. Ada banyak cara bagi perusahaan untuk mengupayakan agar kinerja organisasi meningkat, misalkan dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan, perencanaan karir, kompensasi (Gomez-Mejia, et al.), dan juga dengan penilaian prestasi kerja.
Penilaian prestasi kerja karyawan merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah karyawan telah memahami dan melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan (kemampuan kerja, disiplin kerja, hubungan kerja, kepemimpinan), dan hal-hal khusus sesuai dengan bidang dan level pekerjaan yang dijabatnya (Rizaldi, 2002).
Sedangakan manfaat Penilaian Kinerja, diantaranya adalah :
a.Perbaikan kinerja perusahaan
b.Penyesuaian kompensasi
c.Keputusan penempatan
d.Kebutuhan pelatihan, perencanaan dan pengembangan karir
e.Tantangan-tantangan eksternal
f.Umpan balik pada sumber daya manusia
Beberapa metode yang tepat untuk melakukan penilaian kinerja terhadap karyawan diantaranya adalah Coaching, Counseling dan Mentoring. Metode Coaching adalah sebuah proses pengarahan dari atasan atau senior untuk melatih dan meberikan orientasi kepada karyawan tentang realitas pekerjaan yang akan dihadapi di lapangan dan membantunya untuk mengatasi hambatan agar tugas yang dibebankan dapat terselesaikan dengan baik. Coaching lebih mengarah pada hal-hal teknis yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, seharusnya seorang coach adalah orang yang sudah faham betul atau ahli di bidang yang bersangkutan. Bukan sekedar tahu teori tanpa tahu praktek di lapangan.
Metode Counseling adalah pendampingan untuk membantu karyawan dalam mengembangkan keterampilan dan sikap untuk mengelola permasalahan mereka sendiri dengan sumber daya yang mereka miliki. Fungsi atasan saat counseling menjadi sedikit berbeda dengan fungsi atasan sebagai coach. Pada counseling atasan berfungsi sebagai fasilitator. Tugasnya adalah merefleksikan perasaan dan pikiran karyawan, agar yang bersangkutan dapat memahami dan melihat permasalahannya dengan lebih objektif. Selain metode coaching dan counseling, metode lain yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap karyawan yaitu metode mentoring.
Metode mentoring dapat didefinisakan sebagai proses membentuk dan mempertahankan hubungan yang berkembang yang berlangsung secara intensif antara karyawan senior ( si pelatih ) dengan karyawan junior.Metode coaching, counseling dan mentoring yang merupakan metode penilaian kinerja pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan karyawan dengan cara memberikan pendampingan untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul sehingga dapat mencapai target pekerjaan yang ditentukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H