Ad maiora natus sum, sebuah frasa yang memiliki arti "aku dilahirkan untuk hal-hal besar," frasa itu terasa begitu penuh makna. Ungkapan yang berasal dari bahasa latin tersebut seolah hadir untuk menjadi cermin diri agar selalu mengingat bahwa ada potensi besar yang tersimpan di dalam diri dan dapat dikembangkan melampaui batas yang diciptakan pikiran. Tetapi, sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu direnungkan agar dapat memaknai kata tersebut dengan lebih baik, kemudian menginternalisasikannya sebagai sebuah nilai yang menjadi motivasi internal untuk menjalani kehidupan. Antara lain;
Menggali Potensi Diri Dan Mengembangkan Dengan Penuh Kesadaran Diri
Berbicara tentang menggali potensi diri, seringkali orang merasa pesimis ketika diminta untuk mengidentifikasi potensi diri sendiri. Tetapi, jika menilik kembali ungkapan ad maiora natus sum bahwa kita di lahirkan untuk hal-hal besar. sejatinya, diri kita dipenuhi oleh jutaan potensi. Hanya saja terhalang oleh keraguan, ketakutan serta bayang gegagalan masa lalu. Untuk menggali sebuah potensi diperlukan keberanian mencoba banyak hal baru. Melakukan kegiatan yang asing dengan keseharian, kerap menjadi pintu masuk untuk mengetahui kemampuan terbesar yang kita miliki. setelahnya, kesadaran diri untuk mau berjuang mengembangkan potensi sebagai batu loncatan, untuk bertumbuh menjadi sosok luar biasa secara pribadi maupun bagian dari kelompok sosial di kemudian hari.
Perjalanan Menuju Sesuatu Yang Besar
Menghidupkan semangat ad maiora natus sum dalam diri, bukan berarti membuat seseorang dapat dengan sekejap merengkuh semua hal besar yang selama ini di cita-citakan. Melainkan, dengan menghidupkan semangat ad maiora natus sum seseorang dapat memiliki kesadaran bahwa dalam sebuah perjalanan yang berakhir pada sebuah pencapaian besar, seseorang harus memiliki karakter tahan banting. Sebab, halang rintang telah menantinya di depan.
Pengaruh Positif Terhadap Lingkup Sosial
Dengan menginternalisasi semangat ad maiora natus sum diharapkan seseorang tidak hanya hidup untuk hal-hal yang besar demi kepentingan pribadi. Melainkan, dengan hal besar yang ada dalam genggaman, seseorang diharapkan mampu melakukan hal-hal yang membawa kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar dimana kaki berpijak. Sebab, segala sesuatu belum sepenuhnya dapat disebut besar, sampai hal tersebut memberikan kebermanfaatan tidak hanya pada diri sendiri tetapi juga orang lain.
Pola Pikir Menghadapi Tantangan Mewujudkan Ad Maiora Natus Sum
Sudah menjadi hal yang umum. Dalam sebuah perjalanan mengembangkan potensi diri untuk  mencapai hal-hal besar, seseorang kerap menghadapi perlakuan tidak menyenangkan berupa; penolakan, diremehkan. Tetapi, itu semua adalah satu dari sekian banyak tantangan yang harus dihadapi untuk dapat mewujudkan ad maiora natus sum. Seperti yang sudah di ditulis di atas bahwa seseorang yang ingin hidup untuk hal-hal besar haruslah memiliki karakter tahan banting. sementara, pembentukan karakter tahan banting pada diri seseorang tidak terlepas dari pola pikir yang dimilikinya. Kemampuan seseorang mengembangkan pola pikir positif di situasi yang terlihat sangat berantakanlah, yang akan membuatnya menemukan celah untuk berproses menjadi lebih baik, sebelum menemukan jalan keluar yang revolusioner menuju hidup untuk hal-hal besar.
Wujudkan hal-hal besar yang ada dalam anganmu, dan tebar kebermanfaatan seluas-luasnya dengan semua itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H