Mohon tunggu...
Tiwi Helawati
Tiwi Helawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Never give up

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Milenial Berbudaya, Milenial Luar Biasa

18 Oktober 2023   11:49 Diperbarui: 18 Oktober 2023   11:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan merupakan bagian kebudayaan. Pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan, yaitu menanamkan nilai nilai dan norma norma dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,menjadikan manusia menjadi makhluk yang berbudi luhur mulia dan berbudaya. Tanpa budaya sama artinya dengan makanan yang tampak nikmat namun hambar tanpa rasa. Sedangkan budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan kehidupan sehari- hari, dan hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari unsur budaya.

Menurut bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara bahwasannya pendidikan itu proses memerdekakan manusia,menjadikan  manusia seutuhnya. Bagaimana caranya ? dengan mengembangkan potensi diri dalam manusia itu sendiri untuk bisa mengembangkan kehidupan lahirnya dan kehidupan batinnya. Maksud dari kehidupan lahir batin itu ki hajar dewanrtara ada 4 aspek yaitu pola pikir, olah rasa, olah karsa dan olah raga.

Olah pikir itu pengembangan daya kognitif. Olah rasa itu aspek afeksi. Moral, etika spiritualitas. Sementara olah karsa itu aspek kreatif siswa. Sedangkan olahraga itu aspek fisik jasmani, Jadi jasmani harus sehat. Dan pada akhirnya ketika ke empat ini sudah dikembangkan itu akhirnya peserta didik menjadi manusia berkebudayaan. Menjadi manusia seutuhnya untuk mengembangkan kehidupan lahir dan batin yang pada akhirnya menuntun peserta didik untuk menjadi manusia berkebudayaan, dan menciptakan kebudayaan.

Lalu kebudayaan itu apa ? kebudayaan itu, kebudayaan yang diakui sebagai identitas Nasional nusantara, sebagai perwujudan cipta, karya dan karsa. Dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa. 

Indonesia ini adalah negara kepulauan dengan kekayaan alam melimpah dan warisan budaya yang terbentang dari sabang sampai merauke. Ada berbagai suku bangsa juga yang  didalamnya melahirkan adat dan budaya yang membuat kekayaan nusantara tidak ada tandingannya. Mengapa tidak kita lestarikan? Mengapa tidak kita pertahankan ? ragam budaya yang masih terjaga terbukti mampu memukau mata dunia. 

Berbicara mengenai karya budaya bangsa seakan tak akan ada habisnya, indonesia menyimpan segala pesona mulai dari alam budaya,suku dan adat istiadatnya dan telah menjadi identitas tanah air, yang tidak dapat dipungkiri mengapa kita harus selalu melestarikan budaya indonesia? karena budaya itu dapat dikatakan  harta karun nusantara yang tak ternilai harganya, identitas bangsa yang tak asal diciptakan, tapi mengandung nilai luhur dari lintas peradaban, namun sayang seiring perkembangan zaman warisan leluhur kita kini  perlahan mulai terkikis generasi muda yang menjadi pemeran utama seharusnya memahami apa itu budaya, agar mampu membangun fondasi karakter bangsa, warisan budaya yang diturunkan secara turun temurun, bukanlah sekedar tutur belaka melainkan sebuah modal untuk mengangkat citra bangsa dimata dunia.

Tentunya kita sebagai generasi muda harus terus belajar dan jangan pernah menutup diri, karena bagaimanapun sejarah dan budaya adalah satu hal yang harus kita pahami adanya budaya yang masih terus dilaksanakan oleh masyarakat dan juga adat istiadat yang masih melekat di sekitar masyarakat tentu harus kita lestarikan, kita tidak boleh acuh ataupun antipati terhadap  budaya kita. Kita sebagai generasi muda tentunya ke depan kitalah yang akan mewarisi dan juga melestarikan adat istiadat dan budaya tersebut. Sehingga warisan leluhur, warisan nenek moyang kita tetap lestarikan dan jaga meskipun dengan perkembangan zaman,perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun