Joko Anwar merupakan salah satu sutradara yang namanya cukup tersohor di Indonesia. Pria berdarah Jawa, Melayu, dan Batak ini telah menghasilkan film-film luar biasa yang beberapa di antaranya dapat dikatakan sukses dalam mengumpulkan perhatian penikmat layar lebar di seluruh Indonesia hingga gedung-gedung bioskop dibuat berjejal olehnya.
Beberapa film garapannya di antaranya adalah Pintu Terlarang (2009), Modus Anomali (2012), Pengabdi Setan (2017), Ratu Ilmu Hitam (2019), Gundala (2019), Perempuan Tanah Jahanam (2019), dan lain sebagainya. Hingga pada tahun 2022 ini, beliau kembali berulah dengan menghadirkan Pengabdi Setan 2: Communion (2022).
Gilanya, film terakhir beliau tersebut diulas positif oleh penulis cerita horor asal Amerika Serikat, Oliver Schofield. Tak main-main, skor ulasannya adalah 9.4 dan Oliver menilai film Pengabdi Setan 2: Communion (2022) secara kualitas telah memenuhi standar Hollywood.
Selain dari segi kesaktiannya dalam menggarap berbagai film, ada hal menarik lain dari sosok Joko Anwar. Salah satu hal menarik yang kerap dibincangkan oleh penikmatnya adalah teori Joko Anwar Universe.Â
Pada dasarnya, teori ini berisi beberapa hal terimplikasi dalam adegan film-filmnya yang diduga Joko sengaja membuat karya-karyanya berkaitan antara satu sama lain. Hal ini mungkin tidak akan anda sadari jika hanya menonton film-film beliau sekali saja, tapi anda akan menemukannya jika menonton secara berulang.
Misalnya, karakter ustadz dalam film Pengabdi Setan (2017). Film tersebut merupakan sebuah reboot dari film dengan judul sama dan rilis pada tahun 1984. Pada versi garapan Joko, diceritakan sang ustadz justru mengalami kekalahan, hal ini berbeda dengan versi originalnya.Â
Kemudian muncullah teori bahwa karakter ustadz dalam Pengabdi Setan (2017) ini merupakan karakter yang sama dengan yang pernah muncul pada film-film Joko lain.Â
Aktor yang berperan sebagai ustadz adalah Arswendi Nasution yang juga pernah berperan dalam film garapan Joko seperti Kala (2007) dan Pintu Terlarang (2009). Pada film sebelumnya, Arswendi merupakan tokoh antagonis.Â
Masyarakat berasumsi bahwa Arswendi dari tokoh yang menyeleweng mencoba menjadi seorang ustadz, maka ilmu agamanya belum terlalu dalam dan itulah yang menyebabkan dirinya kalah pada film Pengabdi Setan (2017) tersebut.
Selain itu, beredar pula pembahasan mengenai kematian tokoh Hendra dalam film yang sama. Hendra merupakan anak dari Pak Ustadz yang mengalami kecelakaan saat mengendarai motor di area hutan setelah mencoba menghindari suatu sosok yang melintas di hadapannya.Â