Mohon tunggu...
Tivana Fachrian
Tivana Fachrian Mohon Tunggu... Seniman - Coupleblogger

We wilt have poetry in our life. And adventure. And love. Love above all!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kesakit-putauan Pujangga

12 Mei 2020   23:01 Diperbarui: 12 Mei 2020   23:03 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: WallpaperAccess

Rasa sepi lambat laun kembali bergelut dalam gelanggang jiwa.
Lagu yang mana lagi yang harus kuputar,
wahai kelana;
lagu mana lagi yang harus kusuka?

Kutelan geloraku merayu dengan sepenuh buku,
sekarang kau adalah bayangan bicara yang meraba bilah tulang.
Kau adalah busung lapar yang melilit periuk garam.

Aku sudah tak kendali.
Aku begitu jenuh dengan bertudung-tudung saji yang manakala dibuka hidangku rindu lagi ...
dan lagi.
Sedemikian rupa.
Menangis dan marah telah kuperah kupecah.
Begitupun ketawa.

Cinta ... dan Cinta.
Kuharap tandangmu di kekatupan mataku saat ku sekelam itu.
Cinta ... Cinta ...
selalu laksana napas dalam khawatir;
berembus kencang dan sedikit sesak berkeliling dada.

Cinta ... kesakit-putauan pujangga.

---tiv firsta, 8:56 PM, Mei 11 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun