Kalau belajar sains  bawaannya pun jadi logis, sekarang coba kita pikir kenapa ada penampakan orang-orang yang baru saja meninggal, seolah kita merasa mereka masih berkeliaran? mungkin saja penyebab dari penampakan tersebut ialah sebab otak kita tengah 'dekat' dengan sosok meninggal tersebut maka ketika terdapat pola aktivitas tak wajar di area lobus temporal seperti yang telah kita baca di atas, akhirnya yang muncul atau yang tervisualisasikan adalah sosok orang-orang yang baru meninggal tadi.Â
Maksudnya, dalam kondisi tertentu bagian lobus temporal kita mengalami penurunan medan magnet dan menimbulkan perasaan tidak enak ataupun merasakan kehadiran makhluk lain di sekitar kita kemudian otak mempersepsikan bahwa sesuatu yang membuat kita merasa tidak nyaman tersebut adalah sosok yang baru saja meninggal tersebut bahkan meneruskan pikiran tersebut kepada mata sehingga mata kita melihat penampakannya.Â
Begitupun dengan mendengar berbagai mitos atau cerita menyeramkan, kita jadi mengenal berbagai macam hantu yang konon berkeliaran di daerah kita, maka saat terjadi pola aktivitas tak wajar di area lobus temporal yang terjadi adalah visualisasi dari hantu-hantu yang diceritakan tadi.Â
Lalu, kenapa meski kita tahu tentang Vampire, Mumi, Hanako dan lain sebagainya tapi saat lobus temporal mengalami penurunan medan magnet yang tervisualisasikan bukan mereka? alias kita tidak melihat penampakan hantu-hantu luar negeri itu?Â
Hal ini sebab secara sadar maupun tidak otak kita telah menerima bahwa hantu-hantu tesebut tidak tinggal di tempat kita. "Vampire ada di Amerika" , "Mumi ada di Mesir", "Hanako ada di Jepang". Maka yang secara spontan tergambar adalah hantu-hantuan lokal, atau yang otak kita percaya bahwa hantu-hantuan tersebut berada dekat dengan kita. Ya kan?
Dalam Pandangan Psikologi, oleh Vic Tandy dalam suatu makalah (1998) dijelaskan bahwa seorang pekerja pabrik alat-alat medis dilaporkan sering melihat penampakan serta mendengar suara aneh.Â
Setelah diselidiki rupanya ruangan yang dihuninya memiliki sumber gelombang 19 Hz berasal dari kipas angin. Ruangan yang lembab berjamur pula disebut dalam penelitian memiliki relasi dengan pengalaman mistis.Â
Penelitian Rense Lange dan James Houran juga menyatakan bahwa seseorang yang diberitahu bahwa tempat yang dimasuki olehnya banyak hantunya cenderung akan lebih merasakan kehadiran hantu ketimbang yang tidak diceritakan.Â
Ketika sebanyak 22 orang mengunjungi 5 teater, separuh diantaranya telah dibisikkan suatu cerita hantu dan sebelas yang lain tidak. Hasilnya, pegalaman menyaksikan hantu lebih banyak diceritakan oleh 11 orang yang telah dibisikkan cerita sebelumnya.
Kesimpulannya, penampakan hantu secara psikologi erat kaitannya dengan sugesti. Cerita rakyat, mitos, film-film horor yang berkembang di seluruh dunia dengan masing-masing style-nya; berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain dan dengan membawa ciri khas budaya tersendiri membuat kebanyakan dari kita terpengaruhi cara kerja otak dan inderanya dalam memvisualisasikan hantu.Â
Masih berkaitan dengan sudut pandang sains tadi, ketika otak kita mengalami penurunan medan magnet, sugesti-sugesti mengenai bentuk hantu kemudian juga cerita-cerita hantu ini akan mempengaruhi bagaimana cara mata dan indera lain menggambar serta merasakan kehadiran sosok makhluk.Â