Sekali lagi UPH membuktikan bahwa nama dan kualitas UPH dikenal di kalangan internasional. Hal ini dibuktikan dengan adanya ajakan kerjasama oleh Seoul National University of Science and Technology atau yang biasa disebut dengan Seoultech kepada Arsitektur UPH.
Terletak di Nowon-gu, Seoul Korea Selatan, Seoultech merupakan universitas terbesar ke-5 di Seoul. Universitas yang didirikan sejak 1910 ini memiliki tiga tujuan utama edukasi yakni creative education, education in humanities dan practical education.
Kerjasama ini berbentuk pertukaran mahasiswa selama kurang lebih satu semester yang akan diikuti oleh mahasiswa tahun ketiga. Arsitektur UPH akan memfasilitasi berbagai kelas dalam bahasa Inggris. Tidak hanya itu, para mahasiswa Seoultech juga akan turut serta terlibat dalam berbagai program kemahasiswaan untuk lebih mengenal budaya dan kehidupan masyarakat Indonesia.
Julia Dewi,dosen Arsitektur UPH yang menginisiasi MoU menyampaikan kerjasama ini dinilai penting karena dapat meningkatkan jaringan global masing-masing universitas.
"Kami berharap ini menjadi satu kesempatan yang saling memberi dan menerima. Tidak hanya dalam waktu singkat, mahasiswa diharapkan dapat banyak belajar dalam waktu 6 bulan atau hingga satu tahun, sehingga dapat lebih memperkaya pengalaman dan membuka wawasan. Kerjasama ini membuka wawasan kita juga, dapat secara langsung merasakan, sehingga kita dapat mengetahui dimana posisi, serta kekurangan dan kelebihan untuk dapat melakukan evaluasi," tambahnya.
Kunjungan Seoultech diwakili oleh JoonGul Oh PhD, RA, LEED AP, Associate Professor dari School of Architecture, yang disambut oleh Gunawaty Tjioe, Vice President for Academic Affairs, Ir. Budhi T. Yuwono, M.M., M.Pd., Senior Assistant to Rector, Ferry Gunawan; Kaprodi Arsitektur,Martin Katoppo; Acting Dean SoD, Julia Dewi; dosen Arsitektur, serta secara khusus Dr. (Hon) Jonathan Parapak, M.Eng.Sc., datang untuk menandatangani MoU.
"UPH merupakan universitas global yang memiliki pengantar bahasa Inggris dalam kelasnya, yang menurut saya itu sangat penting. Saya mengharapkan pengalaman budaya yang berbeda untuk pertukaran ini. Tentunya hal itu akan menjadi sesuatu yang berharga. Saya juga berharap tidak hanya sampai di pertukaran siswa saja namun juga para faculty members, dan juga akan menarik apabila kita dapat berkolaborasi dalam pembuatan artikel, atau pun riset bersama-sama," tandas JoonGul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H