Sejalan dengan apa yang disampaikan rektor, Diena juga menekankan bagaimana pentingnya SDM untuk menopang sektor pariwisata semakin kuat. Untuk menghasilkan SDM berkualitas tentunya institusi akademisi membutuhkan tenaga pengajar yang kompeten dan sesuai dengan peraturan perundangan di Indonesia.
"Pemerintah Indonesia mengharuskan pengajar dalam perguruan tinggi harus memenuhi standar yaitu minimal S2 dan dengan jalur pendidikan inlinesetiap strata yang ditempuh calon pengajar.Â
Artinya dosen-dosen Pariwisata minimal ada di jenjang S2 lulusan Pariwisata dimana S1-nya pun juga harus lulusan Pariwisata. Â Melihat kendala inilah, akhirnya ada yang disebut sebagai Kebijakan RPL yang menjadi topik pembahasan kita hari ini yang dirasa dapat menjadi jalan keluar atas kendala ini," jelas Diena.
Dalam pembukaan acara ini, hadir juga Prof. Azril Azahari dari ICPI (Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia) menjelaskan mengenai program 'World Tourism Day' yang diinisiasi oleh 3 organisasi yaitu ICPI, PATA (Pasific Asia Travel Assosiation), dan HILDIKTIPARI .Â
terkait dengan workshop ini Prof. Azril menyampaikan agar setiap bagian termasuk pemerintah semakin fokus dengan pengembangan pariwisata, untuk itulah ketiga organisasi ini menginisiasi program ini yang rencana puncak acaranya akan diselenggarakan pada setiap tanggal 27 September dimulai dari tahun 2018 in.Â
Prof. Azril juga menghimbau agar setiap institusi pendidikan yang mendukung program ini mulai mendaftarkan diri dan kegiatan yang akan dilakukan sebagai bagian dari rangkaian acara ini.
 Diharapkan melalui acara ini para akademisi semakin fokus untuk meningkatkan kualitas pariwisata sesuai dengan perannya, dan memanfaatkan kebijakan RPL dan EWS yang dibahas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H