Penggunaan masker habis pakai saat ini sangat tinggi, karena mudah didapat  dengan harga yang relative murah. Namun masyarakat seringkali lalai membuang masker habis pakai ini, tanpa proses sterilisasi terlebih dahulu.
 Sehingga dikhawatirkan berpotensi menyebarkan virus atau bakteri infeksius ke lingkungan sekitar dan berpotensi menularkan penyakit.Â
Masker habis pakai akan berdampak pada pencemaran lingkungan tanah dan perairan, karena sulit diurai oleh mikroba tanah atau perairan. Akibatnya banyak hewan di perairan yang terjerat tali masker atau kain masker.
Oleh karena itu Program Studi Bioteknologi Universitas Esa Unggul melakukan pengabdian kepada masayarakat pada tanggal 2 Oktober 2022 kepada ibu-ibu PKK RW 011 Kelurahan Pamulang Timur, Tangerang Selatan.
 Materi pengabdian mengenai pemanfaatan limbah masker menjadi produk bermanfaat. Limbah masker dapat diolah menjadi produk bermanfaat dengan disterilisasi terlebih dahulu menggunakan air panas atau direndam bayclin. Kemudian masker dijemur dan baru dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat.
Limbah masker yang telah disterilisasi dapat diolah dengan semen putih menjadi produk pot tanaman, asbak, bingkai foto, serta pernak pernik lainnya. Masker berperan mengikat semen sehingga produk lebih kuat, lebih ringan. dan tidak mudah pecah. Masker dan semen yang telah dicetak menajdi suatu produk selanjutnya dijemur dan diberi warna sehingga menjadi menarik.
Kreativitas ini menjadikan ibu-ibu lebih peduli terhadap lingkungan dari limbah masker yang semakin bertambah setiap harinya. Selain ibu-ibu memiliki kesibukan, kegiatan ini berpeluang menambah penghasilan. Olahan limbah dan semen tidak memerlukan biaya yang besar, cukup bermodalkan semen dan cat, maka ibu-ibu dapat berkreativitas dan berproduktivitas di rumah.
Nara sumber pada pelatihan ini adalah Ibu Dr. Titta Novianti selaku Ketua peneliti dan Ketiua Program Strudi Bioteknogi Universitas Esa Unggul, Pak Rudi Hermawan, S.Sn, MDs selaku dosen Desain Komunikasi Visual, Ibu Rini Hidayati, MM.Â