Berkunjung ke Pasar Baru, ternyata banyak makanan yang menggugah selera bisa kita cicipi, termasuk kuliner legendaris yang sudah ada sejak lama.
Terletak di gang kecil dekat Bakmi Legendaris Gang Kelinci, kita akan menemukan kudapan legendaris yang sudah ada sejak tahun 1971, yaitu Cakue Koh Atek. Dengan ciri khas dindingnya yang berwarna hijau, walaupun tokonya mungil, tak akan sulit menemukannya.
Cakue Koh Atek ini digemari pecinta kuliner karena rasanya yang enak dan tetap renyah walaupun dikonsumsi beberapa jam setelah digoreng. Mengapa bisa begitu? Karena minyak yang digunakan adalah minyak kelapa murni, bukan minyak kelapa sawit.
Disini, kita bisa secara langsung melihat Koh Atek sedang membentuk adonan. Selain cakue, Koh Atek juga menjual kue bantal atau kalau di Bandung biasa dikenal dengan sebutan Odading.
Koh Atek tidak sendiri, melainkan dibantu seorang asisten untuk menggoreng serta istrinya yang membantu membungkus cakue dan kue bantal untuk para pembeli. Keduanya ramah dan tidak sungkan diajak mengobrol dan bercanda.
Di dinding toko, terpampang artikel yang menunjukkan bahwa cakue ini adalah salah satu dari Top 10 Most Wanted Food in Jakarta. Tak heran jika pecinta kuliner kerap memburu kudapan ini.
Cakue Koh Atek buka mulai pukul 10 pagi hingga 3 sore, namun tutup setiap hari Senin. Harga cakue dan kue bantal dibandrol sama yaitu 6000 rupiah. Untuk menambah kenikmatannya kita juga akan diberikan saus cakue yang segar. Jika kompasianer mau mencoba cakue ini, baiknya datang pagi saat baru buka Å¡upala tidak mengantri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H