Mohon tunggu...
Tito Sumario
Tito Sumario Mohon Tunggu... Petani - Pengguna Sosial Media Yang Baik

Mahasiswa Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terbebani LKPD dan Modul Ajar, Mahasiswa Pendidikan Tak Lagi Peduli Nasib Guru Hari Ini?

25 November 2024   11:05 Diperbarui: 25 November 2024   11:16 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perayaan hari guru dimulai tahun 1984, Soeharto saat itu menetapkan tanggal 25 November sebagai hari guru nasional. 30 tahun sejak saat itu setiap sekolah sekarang membuat acara dan menjadi agenda rutinan. Namun, layaknya kegiatan ceremonial yang selesai tanpa ada nilai dan produk yang semakin menunjukan keberpihakan dunia pendidikan pada guru. Sepotong kue atau tumpeng dirasa cukup membayar beban yang ditanggung setahun kebelakang.

Menjadi menarik sebuah tulisan yang menanyakan dimana keberadaan dan pernayataan sikap praktisi dan mahasiswa pendidikan saat ini. Tampak tidak tau bersikap atau sudah dalam tahap tidak bisa berbicara, terbebani tugas untuk menyusun LKPD dan Modul Ajar hingga dibelenggu dekanat untuk tidak lagi vokal soal isu pendidikan. Ironi tapi itu adalah fakta hari ini, kalau dulu Tan Malaka mengatakan “Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan”. Sayang beribu sayang datuk, kini praktisi tak lagi perhatikan tujuan itu. Beban administrasi setumpuk setiap hari membuat pendidik semakin jauh dalam tujuan pendidikan yang datuk sampaikan itu. Dulu Paulo Freire menuliskan pendidikan adalah sebagai alat pembebasan dalam buku Pendidikan Kaum Tertindas. Semakin lama nampaknya Paulo Freire perlu pertimbangkan untuk membuat buku baru, kini yang ditindas adalah pendidiknya dan bahkan mereka terbius dan tak sadarkan diri dieksploitasi tanpa upah yang sebanding.

Hari buruh para buruh aksi mogok, hari tani para petani aksi sepanjang hari. Kenapa hari guru semua bisu dan malah hanya upacara tanpa perjuangkan haknya yang semakin hilang itu?. Dibayar tak sampai seperlima dari UMR nampak hanya diam, dihakimi untuk tidak mengeluh karena dijamin surga nanti. Jumlah guru saat ini adalah 3,39 juta orang, bayangkan jika ada aksi mogok yang dimobilisasi diseluruh negeri. Akan ada pembodohan massal yang berdampak dan memberitahu penguasa tentang sentralnya peran guru di negeri ini. Dulu eksponen mahasiswa adalah komponen penggerak, kini tak lagi ada sikap kritis melalui perseorangan maupun organisasi mahasiswa terkait isu pendidikan hari ini. Lembaga mahasiswa kian bisu atau memang sudah tidak mampu merespon isu?. Kemunduran itu semakin nampak setelah perhimpunan terbesar tak lagi berani buat kajian hari ini, IMAKIPSI kembali mati suri tak lagi bersikap tentang nasib kawan dan dirinya di dunia kerja nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun