Keuntungan adalah salah satu hal yang didambakan oleh tiap pelaku usaha. Untuk mencapainya, dibutuhkan keterampilan yang mumpuni dalam mengelola bisnis, baik dari segi produk ataupun hubungan dengan pelanggan. Meluaskan keterampilan soal hubungan, secara spesifik penting bagi pelaku UMKM untuk terampil bernegosiasi.
Keterampilan negosiasi tidak hanya terjadi dalam konteks tawar-menawar produk. Hal lain seperti posisi  kerja sama, nilai perusahaan, hingga area pemasaran jadi bentuk yang juga dapat dinegosiasikan. Pastinya orientasi negosiasi selalu berkaitan erat dengan objektif UMKM untuk selalu bertumbuh besar, meskipun dalam beberapa momentum negosiasi tidak selalu berhasil. Perlu untuk memerhatikan strategi  saat melakukan aktivitas ini, tidak lain menjadi upaya menyiapkan diri saa menghadapi segala bentuk karakter dan respons dari mitra negosiasi nantinya.
Negosiasi Tidak Selalu LisanÂ
Pesatnya perkembangan mode komunikasi memungkinkan negosiasi terjadi dalam bentuk sinkronus ataupun asinkronus. Saat menghadapi negosiasi asinkronus atau misalnya melalui pesan teks, para pelaku UMKM seyogianya perlu memiliki kemampuan membaca teks dan konteks secara mahir, serta mempresentasikan ide melalui tulisan. Jika saat ini belum memiliki keterampilan ini, pelaku UMKM dapat  memulainya dengan rutin membaca buku tiap hari, serta latihan membaca konteks melalui media sosial. Latihan biasanya akan mendorong seseorang jadi lebih terbiasa dan adaptif saat menemui konteks serupa di proses negosiasi kemudian hari.
Negosiasi Adalah ProsesÂ
Kesepakatan dari hasil negosiasi sering kali tidak bisa didapat di waktu yang sebentar. Amat penting untuk tidak teburu-buru mendesak mitra negosiasi untuk menyepakati perundingan, alias perlunya karakter sabar dalam proses ini. Lebih dari sekadar aktivitas tawar-menawar, pelaku UMKM juga perlu membangun relasi kuat terhadap mitra negosiasi, pun akan lebih baik jika relasinya mampu personal.Â
Meminjam fungsi komunikasinya Alo Liliweri, dalam menjalankan interaksi, seseorang dapat menjalankan berbagai fungsi, di antaranya fungsi memberikan informasi, menerangkan, mendidik, dan menghibur. Untuk menggaet relasi yang personal-profesional, pelaku UMKM dapat mengacu pada keragaman fungsi tersebut.
Aktivitas Negosiasi Amat Kompleks
Melansir dari Scielo, seorang responden riset jurnal menyatakan dalam proses negosiasi, penting untuk mengetahui cara mendekati orang, juga penting untuk tahu apa yang harus dikatakan kepada mereka, termasuk cara memperlakukan mereka, sehingga mereka dapat tertarik dengan produk yang ditawarkan.Â
Melihat pernyataan tersebut, tak heran jika istilah "kompleks" disematkan pada  aktivitas ini. Berfokus pada tujuan negosiasi juga tidak semata-mata menghilangkan makna berpikir. Bagian ini erat dengan proses persiapan negosiasi, yakni penting bagi tiap orang untuk memiliki pola berpikir yang terbuka, empati, dan penuh opsi. Perbedaan karakter manusia antara negosiator dan mitra negosiasi, serta perbedaan ekspetasi keduanya saat bertemu, mengharuskan pelaku UMKM punya beragam opsi saat hadir dalam proses negosiasi.