Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan campuran, termasuk observasi langsung, wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan, dan analisis konten tanda-tanda dan papan nama. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang motivasi di balik pilihan bahasa dan signifikansi budaya dari tanda-tanda tersebut.
Kesimpulan
Dengan memahami lanskap linguistik di pusat perbelanjaan Indonesia dan jalanan protes Filipina, kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang hubungan antara bahasa, identitas, dan dinamika sosial di Asia Tenggara. Semoga penelitian ini bisa memberikan kontribusi untuk diskusi lebih lanjut mengenai kebijakan bahasa dan representasi budaya di wilayah kita.
Terima kasih sudah membaca, dan jangan lupa untuk terus memperhatikan tanda-tanda di sekitar kalian. Siapa tahu, ada cerita menarik yang bisa kalian temukan!
Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI