Pada bulan Oktober 2022, tim Kedaireka Matching Fund 2022 dari Universitas pamulang berangkat ke Labuan Bajo untuk menjalankan aktivitas survey analisa kebutuhan untuk pelatihan bahasa Inggris bagi pelaku wisata di Labuan Bajo. Agenda tersebut diawali dengan menyasar para pelaku wisata di Labuan Bajo yang tersebar di beberapa titik pariwisata. Agenda ini dimulai dengan mendatangi beberapa kawasan wisata dan bercengkerama langsung dengan para pelaku wisata di Labuan Bajo yang berasal dari Manggarai Barat.Â
Tim melakukan analisa kebutuhan awal untuk mendapatkan kebutuhan apa saja yang diharapkan oleh para pelaku wisata dalam pelatihan bahasa Inggris. Wawancara dan pemberian kuesioner dilakukan agar tim mengetahui kemampuan awal calon peserta tentang bahasa Inggris. Selain itu, dari wawancara dan kuesioner didapatkan informasi mengenai hal-hal yang diharapkan para pelaku wisata yang ingin mengikuti pelatihan bahasa Inggris, seperti teknik pengajaran yang diinginkan, jumlah pertemuan, adanya video pembelajaran, dan sebagainya.
                                Â
Hasil dari wawancara dan kuesioner tersebut kemudian diolah dan disesuaikan lagi ke dalam sistem LMS (Learning Management System) yang dirancang agar pelatihan yang nantinya diadakan secara online ini lebih tepat secara teknis, secara materi dan waktu dari peserta pelatihan, yaitu para pelaku wisata di Labuan Bajo.
Ada 75 orang yang bergabung sebagai peserta pelatihan. Semuanya berasal dari Manggarai barat yang tersebar di beberapa titik pariwisata di Labuan Bajo, seperti para rangers di Pulau Komodo, lalu para pramusaji yang bekerja pada restaurant yang berada di area labuan bajo. Kemudian beberapa pegawai hotel yang bekerja pada hotel lokal maupun yang bertaraf internasional di area Labuan Bajo. Para pedagang di Pulau Padar juga tak luput dari sasaran pelatihan ini. Tak kalah jumlahnya, adik-adik yang yang bersekolah di SMK Pariwisata 1 Labuan bajo pun menjadi peserta pelatihan Bahasa Inggris ini karena 80 persen dari adik-adik di SMK tersebut telah terserap menjadi pekerja di bidang pariwisata dengan sistem paruh waktu.
Agenda survey dan wawancara analisa kebutuhan ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi dan bimtek pelatihan bahasa Inggris 'English for Tourism' di Labuan Bajo. Kegiatan ini bertempat di SMK N 1 Labuan Bajo yang dihadiri oleh para pelaku wisata yang telah didata serta dari adik-adik di SMK N 1 Labuan Bajo yang telah bekerja paruh waktu menjadi pelaku wisata. Kegiatan tersebut didukung penuh oleh para pelaku wisata dan dihadiri oleh beberapa narasumber. Narasumber yang pertama adalah Bapak Martinus sebagai pelaku wisata yang telah lama berkecimpung dalam dunia Food and Beverage (FnB). Beliau memberikan tips dan trik agar dapat bekerja pada bidang FnB serta bagaimana meningkatkan keahlian dalam bidang FnB.
Pada hari selanjutnya, narasumber untuk kegiatan ini berasal dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), yaitu Bruno Brass. Beliau  memberikam motivasi kepada para peserta agar dapat menjadi Pelaku wisata yang berkualitas dan dapat terus mengembangkan skill, terutama skill dalam berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang saat ini sangat dibutuhkan. Apalagi mengingat Labuan Bajo telah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata internasional sehingga para wisatawan asing selalu menigkat jumlahnya.
Kegiatan pada hari ketiga ditutup oleh narasumber dari komunitas driver online di Labuan Bajo, yaitu Hendra. Beliau menyampaikan bahwa pentingnya mengikuti perkembangan zaman dengan selalu tanggap teknologi terkini untuk mendukung kemampuan bahasa Inggris.
Setelah aktivitas survey dan sosialisasi dijalankan di Labuan Bajo, tim dari Unpam kembali ke Jakarta untuk melanjutkan aktivitas selanjutnya, yaitu akitivitas pembuatan LMS dan materi yang akan digunakan dalam pelatihan bahasa Inggris. Pada aktivitas kedua ini, ada pelibatan dari mitra industri yaitu First Academy yang membantu dalam proses pembuatan LMS serta content development.Â
Kolaborasi antara universitas dan industri sangat penting dilakukan agar tercipta keselarasan dari bidang pendidikan dan bidang industri. Selain itu, kolaborasi ini diharapkan akan terus berlanjut sehingga menghasilkan karya yang bermanfaat dalam dunia industri dan pendidikan. Aktivitas content development ini menghasilkan produk berupa modul pembelajaran, LMS, serta video pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan bahasa Inggris.
Pelatihan bahasa Inggris dimulai dengan opening dari Ketua peneliti, yaitu Tito Dimas Atmawidjaya serta tim anggota peneliti yaitu Saptina Retnawati dan Laksmy Ady Kusumoriny, turut hadir juga Ketua dari First Academy, Venantius Hary. Pelatihan ini dilaksanakan selama 14 pertemuan dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Dari hasil pretest dan postest peserta didapatkan kenaikan nilai yang berarti program pelatihan ini berhasil dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris peserta. Hasil tersebut dipresentasikan dalam program seminar hasil.
Kemudian setelah pelatihan bahasa Inggris ini berjalan dalam 14 pertemuan, kami mengadakan sesi diskusi dalam agenda Result and Discussion di Hotel Crystal Jakarta. Dalam acara tersebut, dibahas temuan-temuan selama pelatihan, yang tentunya hasil temuan tersebut dapat digunakan sebagai refleksi kegiatan-kegiatan serupa lainnya yang akan datang. Dengan berakhirnya kegiatan pelatihan ini, tim Kedaireka Unpam berharap agar kegiatan ini bermanfaat untuk masyarakat luas terutama yang terlibat dalam sektor pariwisata dalam peningkatan kemampuan bahasa Inggris.
Kegiatan ini juga telah menyelesaikan luaran yang dijanjikan pada aktivitas keenam. Pertama, ketiga HKI telah dipenuhi mulai dari HKI buku English for Tourism ISBN, HKI video pembelajaran di Labuan Bajo, dan HKI pengembangan aplikasi E-Learning Purposeful Experience (PeX) yang dapat diunduh pada Google Play Store. Luaran buku ISBN juga telah terpenuhi dan artrikel yang diterbitkan di Kompasiana juga telah dilaksanakan. Video profil aktivitas dan hasil pretes dan postes peserta pelatihan juga telah dipublikasikan secara daring. Terakhir, tim Kedaireka Universitas Pamulang telah menghasilkan karya dengan menulis artikel yang berjudul, "Pengembangan Platform E-Learning English for Tourism bagi para pelaku wisata di Labuan Bajo" di jurnal sinta 3. Selain itu, kami juga telah mendapatkan sertifikat seminar internasional sebagai pembicara. Â Aktivitas dan luaran tersebut telah tercapai secara 100% dan sesuai dengan IKU 2,3, dan 5.
Implikasi lainnya dari kegiatan Matching Fund ini, yaitu terdapat rekognisi MBKM dalam mata kuliah yang ada di Prodi Sastra Inggris Universitas Pamulang. Realisasi MBKM itu termasuk dalam konversi mata kuliah Public Speaking (2 sks) dan Academic Presentation (2 sks) serta tim kami berhasil mengundang pakar ke dalam pelibatan mata kuliah di kelas melalui program Project Based Learning. Kesimpulannya, program ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi pengusul, tetapi juga Universitas dan mitra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H