Senjata ini tidak seperti Venom dan Carnage yang memiliki kelemahan terhadap suara frekuensi nada tinggi dan suhu ekstrem. Malah Necrosword ini berkembang pesat di lingkungan tersebut.
Di seri komik Thor : God of Thunder #9, All Black merusak seluruh matahari. Sesuatu yang berbeda dibanding Symbiotes lainnya yang memiliki kelemahan terhadap api dan suara.
Ada julukan lain terhadap All-Black Necrosword ini, yaitu the Godslayer alias Pembunuh Dewa. Senjata ini memang diciptakan dengan tujuan khusus memusnahkan Celestial.
Semakin membunuh banyak dewa, semakin banyak darah tertumpah dengan senjata ini, All-Black semakin kuat karena mengkonsumsi darah korbannya.
Darah tersebut dikonsumsi dan memperkuat All-Black dari waktu ke waktu. Salah satu alasan utama Thor berjuang untuk mengalahkan Gorr adalah karena dia membunuh para dewa untuk memberi makan All-Black.
All-Black diketahui juga pernah menjangkiti Galactus dan Ego. Membuat semesta terancam karenanya. Galactus sendiri merupakan karakter pemakan semesta.
Bahkan demi mengalahkan Ego yang dijangkiti symbiotes All-Black, Loki berniat membuat Ego ke jurang kegilaan. Pada akhirnya, Ego menyerah dan memberikan symbiotes itu kepada Loki.
Necrosword sendiri sudah pernah muncul pada film Thor : Ragnarok. Hela, saudara Thor, Dewi Kematian ini memiliki senjata Necrosword. Namun, berbeda dengan All-Black, Necrosword milik Hela tidak hidup.
Di komik, untuk menghentikan Gorr mengakhiri semua kehidupan ilahi di Marvel Multiverse, Thor harus menyerap senjata Godbomb itu ke dirinya serta melepaskan All-Black dari God Butcher.
Pada saat itu, Thor lebih kuat dari sebelumnya. Bersemangat untuk membalas para dewa yang tak terhitung jumlahnya dibunuh oleh Gorr, Thor bersiap untuk mengubah kekuatan All-Black melawan mantan tuannya.
Tapi sebelum dia membunuh Gorr, Thor ingin dia mengerti betapa buruknya dia. Dia mencela Gorr sebagai Dewa Kemunafikan sebelum mengungkapkan nama asli All-Black kepadanya.