Pandemi memang banyak mengubah cara dunia dalam bekerja saat ini, salah satunya adalah dunia film. Oleh karena itu, perilisan film secara digital merupakan opsi yang patut diperhitungkan.
Meski bioskop sudah dibuka, beberapa orang masih merasa khawatir untuk datang dan menonton bioskop di ruangan tertutup selama dua jam. Tentu rilis hybrid menjadi alasan perilisan film saat ini.
Terlebih jumlah streamer saat ini yang cenderung meningkat. Namun, bukan berarti tidak ada masalah, buktinya film Black Widow berdampak besar karena sang aktris menggugat perusahaan perilisan film tersebut.
Padahal, film tersebut juga cukup banyak mendatangkan banyak pemasukan untuk Disney. Selain film Black Widow, Disney sendiri sudah merilis 5 film ke Disney+ Premier Access sejak pandemi dimulai, dari Mulan hingga Jungle Cruise.
Pada akhir Juli, Scarlett Johansson mengejutkan dunia industri film ketika dia menggugat Disney atas pelanggaran kontrak karena rilis streaming film Marvel.
Johansson mengatakan jika dia kehilangan jutaan dolar dalam bonus box office, dan dia dijanjikan pertunjukan teater eksklusif.
Kini, kasus gugatan hukum pemeran Natasha Romanoff di film Marvel itu, masih ramai dibahas. Kabar terbaru, gara-gara gugatan ini, Disney mengubah kebijakan kontrak dengan para artisnya.
Sebenarnya, melawan Disney sama saja melawan raksasa kaiju. Mengingat Disney adalah perusahaan besar yang menangani banyak rumah produksi, seperti Sony, Marvel, Nat Geo, dan Pixar.
Meskipun begitu, Scarlett Johansson tidak gentar, bahkan mendapatkan banyak dukungan. Salah satunya datang dari Russo Brothers, beberapa waktu lalu duo sutradara ini berpikir ulang garap film Marvel di masa depan.
Artikel dukungan Russo Brothers bisa kamu baca di sini, Dampak Gugatan Scarlett Johansson kepada Disney, Russo Brothers Berpotensi tidak Akan Kembali Garap Film Marvel