Melalui episode 6 serial 'What If", nampaknya Marvel memang mengkonfirmasi jika di universe manapun, sang manusia besi itu harus mati. Kematian Tony Stark ini semakin menegaskan jika kematiannya adalah bagian "absolute point in time".
Seperti yang kita tahu, dalam Avengers : Infinity War, Doctor Strange menggunakan time stone untuk melihat masa depan dan memprediksi apa yang akan terjadi.
Semua prediksi sudah dilalui oleh Doctor Strange, jumlahnya 14.000.605 kemungkinan yang akan terjadi. Dari semua kemungkinan itu, hanya ada satu cara untuk mengalahkan Thanos, yaitu dengan pengorbanan Tony Stark.
Pengorbanan Tony Stark itu akhirnya berbuah manis, Thanos dan pasukannya hilang berganti debu. Karena kematian Tony Stark yang mengagetkan inilah para fans berharap sang superhero bisa hidup kembali.
Semua pun tahu, Iron Man adalah karakter Marvel Cinematic Universe pertama yang dikenalkan kepada para fans. Selama 11 tahun, karakter ini menemani semua fans setia Marvel selama ini.
Kebanyakan di film Marvel sejak phase 1 hingga phase 3, Tony Stark yang diperankan oleh Robert Downey Jr ini selalu muncul. Entah sebagai cameo atau tampil sebagai pemeran pembantu di film tersebut.
Jelas saja, para fans fanatik sangat berharap Iron Man bisa muncul kembali. Sebelumnya, saya sudah pernah membahas hal ini. Kamu bisa kunjungi, "Absolute Time", Alasan Tony Stark Mungkin Tidak Bisa Kembali Hidup di MCU.
Namun, waktu itu, hanya sebuah teori. Kini dengan keluarnya 3 episode terakhir serial What If, seakan mengkonfirmasi jika kematian Tony menjadi hal 'wajib'.
Di episode 4 serial What If, Marvel baru mengenalkan konsep "absolute point in time". Di episode itu, The Ancient One mengatakan kepada 'Bad Strange' jika kematian Cristine adalah absolute.
Jika mencoba memutar hal ini, akan berdampak hal yang mengerikan bagi universe. Akhirnya, satu universe hilang akibat ulah Strange itu.