Di Marvel Cinematic Universe Phase 4, Marvel membuka terjadinya multiverse. Semua itu dimulai dari serial Loki, saat ada varian melenceng dari jalurnya, itu bisa menyebabkan nexus event.
Nexus event inilah yang berpotensi membuat percabangan garis waktu. Bisa saja dari hal sepele, lalu menjadi masalah besar. Ini seperti butterfly effect.
Seperti halnya Peggy Carter yang menolak berada di booth penonton saat Steve Rogers disuntik serum super soldier. Hal itu menyebabkan dia menjadi Captain Carter.
Tidak hanya itu saja, Howard Stark menciptakan Iron Man, Steve Roger yang menggunakan baju besi itu. Bucky tidak menjadi Winter Soldier.Â
Oleh karena itu, TVA dibentuk dan menangkap setiap varian yang berpotensi membuat nexus event.Â
Namun, di serial Loki, Sylvie membunuh He Who Remains yang mengontrol TVA. Dampaknya, setiap varian yang membuat nexus event dibiarkan. Multiverse lalu muncul dan saling bertabrakan.
Peggy Carter menjadi Captain Carter bukan satu-satunya hal ekstrem yang dilakukan oleh Marvel.
Di episode kedua animasi What If, Marvel menjadikan Thanos sebagai Ravagers. Tidak hanya sekadar jadi Ravagers, Thanos bahkan tidak lagi berkeinginan mengumpulkan infinity stone.
Jelang akhir episode kedua, Thanos berperang melawan Black Order yang notabene-nya adalah anak buahnya di timeline yang lain. Timeline MCU yang kita ketahui selama ini.
Jika kamu belum melihat episode kedua, kamu BISA BACA DI SINI.