Carter memilih untuk tetap tinggal di bawah melihat dari dekat. Pilihan itu mengubah jalannya cerita, menciptakan realitas baru. Karena Carter memilih untuk tinggal di bawah, semua orang akhirnya memutuskan untuk tidak berada di ruang pengawas.
Realitas baru yang tercipta semakin berimplikasi besar. Tidak hanya sekadar itu saja, agent HYDRA menyerang sebelum Steve mendapatkan serum super soldier. Bahkan Steve harus tertembak dengan kondisinya yang masih kurus tak berdaya.
Pilihannya saat itu, sekarang atau tidak sama sekali. Mengingat karena serangan HYDRA itu membuat daya tenaga proyek super soldier bermasalah. Steve yang terkena tembak tidak mampu masuk ke dalam alat pengubah pasukan super itu.
Sedangkan Stark menolak masuk karena dia petugas bagian penekan tombol. Carter lalu memutuskan masuk ke dalam alat super soldier itu. Karena itulah, Carter kini menjadi prajurit super.
Usai kejadian itu, terjadi perdebatan. Pilihan kehilangan projek manusia super soldier atau Peggy Carter jadi Captain Carter menjadi dilema. Terlebih, di tahun itu, wanita bukan tentara dan tidak berada di garis depan untuk bertarung.
Alih-alih seperti Captain America yang dipaksa menjadi USO, sebagai penari agar meningkatkan obligasi. Carter hanya dijadikan tikus lab. Â Namun Howard Stark mengubah jalan cerita lebih jauh. Stark beritahu Peggy Carter jika sebenarnya dia dipersiapkan untuk menjadi USO girl.
Namun karena tidak ada yang setuju kostum itu hanya jadi pajangan. Stark memberikan Carter kostum USO Captain British. Bahkan langsung memberikan perisai yang terbuat dari Vibranium. Perisai dan kostum itu dicat dengan warna bendera Inggris.
Kisah heroik Captain Carter pun dimulai. Sebagai awalan, dia mencegat rombongan HYDRA yang telah membawa Tesseract usai menginvasi Norwegia.
Penampilan Peggy begitu epic. Bedanya, saat bertarung pertama kalinya, Peggy nampak terpukau oleh kekuatannya sendiri. Sama seperti Spider-Man saat bertarung sambil mengoceh, meski sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Steve Rogers sebagai Captain America.
Dengan mudahnya Carter menghajar seluruh prajurit iring-iringan Jerman saat itu. Di dalam iring-iringan itu ada Dr Arnim Zola yang sedang membawa kotak yang berisi Tesseract.Â
Akhirnya, Tesseract bisa diamankan oleh Carter. Carter lalu menyerahkan Tesseract itu kepada Colonel Flynn yang telah meremehkannya. Dengan tesseract itu, Howard Stark menciptakan kostum Iron Man menggunakan tenaga Tesseract.