Marvel Cinematic Universe Phase 4 kini memasuki babak baru. Bagaimana konsep multiverse dibuka oleh serial Loki, kini bagaimana multiverse menhadirkan kemungkinan tanpa batas ditampilkan dalam serial animasi What If.
Serial animasi ini merupakan serial animasi pertama Marvel Studio yang canon alias berhubungan langsung dengan MCU. Bagi kamu yang belum menonton serial ini, SPOILER ALERT!!!
Jika kamu tertarik untuk membaca sebelum menonton, silahkan lanjut. Namun jika tidak ingin terganggu SPOILER, kamu boleh skip kok!
Serial animasi What If ini dibuka dengan pengenalan infinity stone. Tiga infinity stone, yaitu time, space dan reality memiliki lebih dari satu jalur linier. Tiga hal tersebut menjadi bagian dari prisma kemungkinan tanpa batas.
Saat salah satu pilihan dapat bercabang menjadi realitas tak terbatas, hal itu bisa menciptakan dunia alternatif dari dunia yang kita tahu. Itu adalah pengantar yang diucapkan oleh The Watcher.
Dalam serial ini, The Watcher menjadi pemandu dalam realitas baru yang luas tersebut. The Watcher meminta penonton untuk merenungkan pertanyaan besarnya, "What If".
Penonton lalu diingatkan tentang bagaimana perjalanan Steve Rogers menjadi Captain America. Saat seluruh negara sekutu bekerjasama menciptakan prajurit baru, super hero. Anak kurus asal Brooklyn, menjadi sosok tersebut.
Namun, di universe lainnya, satu pilihan bisa menciptakan pahlawan baru. Momen itu terjadi saat Dr Erskine meminta Agent Carter untuk berada di ruangan pengawas ketimbang berada langsung melihat dari dekat proses penyuntikan serum super soldier.