Siapa sih yang gak pernah nonton Avatar Aang selama ini? Setidaknya kamu pasti sering mendengar joke tentang, "sejak negara api menyerang". Kalimat itu sebenarnya merupakan sepenggal dialog intro sebelum tv show ini tayang.
Menurut laman Screenrant, serial tv show ini tayang pada tahun 2005-2008 lalu. Meski masuk katalog layanan streaming Netflix tahun 2020, tapi popularitas Avatar Aang berkembang pesat. Bahkan menjadi salah satu acara Netflix paling populer lebih dari satu dekade setelah rilis awal.
Kartun Avatar The Legend of Aang sendiri dibuat oleh Michael Dante DiMartino dan Bryan Konietzko. Serial ini menceritakan kisah masyarakat yang bertikai yang hanya dapat dibawa ke perdamaian oleh Avatar, satu-satunya orang yang dapat menguasai empat elemen.
Menurut laman imdb, The Legend of Aang ini sudah memenangkan sembilan piala dan enam nominasi dari tahun 2006-2009. Beberapa penghargaan itu seperti Kids' Choice Awards, Primetime Emmy Award dan Peabody Award.
 Avatar dipuji tidak hanya karena kualitas produksi dan referensi budayanya yang tinggi, tetapi juga karena memperkenalkan anak-anak pada topik-topik sulit seperti genosida, feminisme, imperialisme, perang, dan totalitarianisme.
Karena kesuksesan ini, Nickelodeon membuat seri spin-off/sekuel The Legend of Korra yang juga cukup populer. Meski begitu, ketenaran dan kehebatannya di penonton tidak seperti saat Aang yang menjadi tokoh utama.
Tahun 2010 sempat dibuatkan live-action dari serial ini, saat itu film yang berjudul The Last Airbender mendapatkan banyak kritikan dan nilai yang buruk. Bahkan film sang sutradara M. Night Shyamalan ini mendapatkan rating 4.0
Saat itu, film live-action ini terlalu dipaksakan mirip dengan versi kartun namun nyatanya malah tidak sesuai ekspektasi. Di versi kartun, Avatar Aang merupakan anak kecil yang ceria dengan tingkah konyolnya. Namun di versi film, malah karakter Aang dibuat serius dan penakut.