Mohon tunggu...
Tito Adam
Tito Adam Mohon Tunggu... Jurnalis - Social Media Specialist | Penulis | Fotografer | Editor Video | Copy Writer | Content Writer | Former Journalist

Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Srimulat Bukan Sekadar Nama Ludruk, Dia Nama Seorang Bangsawan

19 Mei 2021   18:56 Diperbarui: 20 Mei 2021   02:00 1601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan grup Aneka Ria Srimulat di Surabaya tahun 70-an. Sumber: Hikajat Surabaia Tempo Doeloe

Ketika menyebut nama Srimulat, semua orang pasti mengenalnya sebagai kelompok ketoprak atau ludruk yang mulai besar dari Jawa Timur, tepatnya di Surabaya.

Kelompok Srimulat bahkan tampil konsisten di eranya dengan guyonan khasnya. Mereka biasa tampil di Taman Hiburan Rakyat atau yang biasa disebut oleh THR Surabaya.

Namun, ternyata, nama Srimulat bukan hanya sekadar nama grup lawak saja. Melainkan nama seorang bangsawan yang berjuang demi yang dia idamkan.

Tinggal di Surabaya sejak lahir, saya sudah tahu nama Srimulat karena sering mampir ke THR. Entah beli barang elektronik, bolos sekolah hingga sekadar jalan-jalan.

Tapi saya baru tahu, nama Srimulat diambil dari nama seorang bangsawan. Namanya Raden Ayu Srimulat.

Saya kebetulan kemarin iseng-iseng baca buku Hikajat Surabaia Tempo Doeloe karya Dukut Imam Widodo. Saya membaca buku ini untuk tugas kantor jelang Hari Jadi Kota Surabaya akhir bulan nanti.

Saat membaca beberapa edisi buku karya Dukut Imam Widodo, mata saya tertarik pada bagian Srimulat. Jelas, Srimulat dan sejarah Surabaya sangat erat hubungannya.

Nama pelawak besar di grup Srimulat beberapa besar dari Surabaya. Eko DJ, Tarzan, Nunung, Thukul Arwana adalah sebagian “jebolan” kelompok pelawak Srimulat.

Berdasarkan buku Dukut, ia lahir di Solo pada tahun 1950. Raden Ayu Srimulat merupakan anak dari Tumenggung Tjitrosumo-Wedhana Bekonang, kelak menjadi Bupati Anom di Klaten.

Ketika menginjak usia 4 tahun, Srimulat ditinggal ibunya wafat. Lantas bapaknya menikah lagi, tulis cerita Dukut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun