Hari ini, Indonesia rayakan Hari Kemenangan Idul Fitri 1442H dengan berkumpul bersama keluarga di rumah. Masih bisa makan dengan tenang dan nyaman, apalagi banyak yang punya jajanan kue lebaran.
Beberapa kota melaksanakan salat Idul Fitri di masjid atau lapangan dengan standar protokol ketat. Mereka juga beribadah dengan tenang dan nyaman bersama keluarga.
Disaat semua berkumpul melaksanakan salat, belum tentu mereka saudara kita di Palestina merasakan hal yang sama. Mengingat hingga sehari sebelum hari kemenangan mereka masih terus berjuang akibat serangan Israel.
Dilansir dari Kompas, Pihak Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa korban tewas akibat serangan udara Israel meningkat menjadi 43 orang. Di antara warga Palestina itu termasuk 13 orang yang masih anak-anak.
Menurut laman web suara, sayap bersenjata Hamas mengatakan pihaknya menembakkan 210 roket ke arah Beersheba dan Tel Aviv sebagai tanggapan atas pemboman gedung menara di Kota Gaza.
Di Tel Aviv, sirene serangan udara terdengar di sekitar kota. Bagi Israel, sasaran militan di Tel Aviv, ibu kota komersialnya, menimbulkan tantangan baru dalam konfrontasi dengan kelompok Islam Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.
Bahkan hingga kemarin malam, di sosial media ramai langit Palestina-Israel penuh dengan rudal yang saling serang sahut menyahut. Berbeda dengan kita yang penuh dengan petasan kegembiraan.
Sedangkan kantor berita Aljazeera, Rabu (12/5), tembakan roket Israel ini terjadi setelah militan Palestina Hamas, yang menguasai Gaza, mengultimatum Israel untuk mundur dari kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur.
Namun, berita terbaru dari Aljazeera, pasukan Israel mengebom markas polisi dan gedung keamanan di Gaza. Pihak berwenang setempat mengatakan, hal itu menyebabkan 67 warga Palestina tewas, termasuk 16 anak-anak, sejak eskalasi perang ini dimulai.
Tidak hanya itu saja, korban luka akibat kekerasan yang sedang berlangsung di sana juga membuat beberapa ratus orang Palestina lainnya terluka.