Biasanya, saya sering menulis tentang peran saya dengan si kecil. Namun dalam artikel saya kali ini, ada peran istri saya dalam mengajarkan ibadah untuk si kecil.
Waktu terbanyak dalam keseharian si anak adalah bersama ibunya. Anugerah terbesar saya adalah si kecil senang dan mau main sambil belajar. Apalagi si kecil peniru yang ulung.
Anak saya meskipun masih berumur tiga tahun, tapi dia sudah hapal doa ketika mau tidur. Hal ini diawali istri saya yang sering ajak si kecil doa harian yang ringan. Pelan-pelan dan butuh waktu memang.
Tetapi akhirnya anak saya bisa. Meskipun bunyi bacaan tidak 100 persen tepat, mengingat kalimat keseharian saja masih susah. Namun saya bangga dengan anak saya.
Saat ini sedang progress mengajarkan si kecil doa untuk kedua orang tua. Harapannya, si kecil bisa terus ingat dan dilakukan hingga dia dewasa nanti. Ini pun ibadah yang tidak akan pernah putus bagi orang tua dan si kecil.
Coba saja dipikir baik-baik, meskipun sederhana, tapi itu ilmu bagi si kecil. Salah satu amalan yang tidak pernah putus adalah ilmu yang bermanfaat. Apakah ilmu itu diamalkan, dibagi atau dipendam saja.
Jika kita membagikannya kepada si kecil, saat membagikan untuk si kecil, kamu akan mendapatkan pahala. Sedangkan saat si kecil mengamalkannya alias membaca doa itu setiap waktu, selama itu pula orang tuanya akan mendapatkan pahala.
Begitu juga bagi si kecil, setiap doa itu dibacakan, dia akan mendapatkan pahala karena mengamalkan ilmu yang diberikan oleh orang tuanya. Apalagi, amalan yang tidak pernah terputus lainnya lagi adalah doa anak saleh.
Walau sederhana, ternyata sangat bermanfaat sekali bukan. Ini amalan ibadah yang tidak akan pernah putus, ibaratnya bekal tabungan kita kelak nanti saat berpulang.
Selain itu, saya sendiri juga mulai ajari si kecil untuk bersedekah. Sedekah itu banyak sekali bentuknya, sedekah uang, barang, pikiran dan tenaga. Biasanya, jika bertemu orang yang sangat membutuhkan saya ajari si kecil untuk berbagi.