27 Maret dua puluh satu tahun silam, seorang bayi perempuam cantik lahir. Dia adalah kamu. Kehadiranmu adalah harapan yang menjadi kenyataan. Kamu tumbuh sehat, ceria, dan pintar. Kamu lucu, sangat menggemaskan.
Kamu adalah kebahagian dan kekuatan bagi Ibu. Kamu adalah pelangi hidup bagi Ibu.
Ibu menyayangimu, Nak. Namun, ibu tak sempurna. Ibu tak bisa berlaku sebagai ibu yang sebaik-baik ibu. Ibu banyak salah dan kurang. Ibu tahu yang kamu rasakan. Ibu pun bisa merasakan yang kamu rasakan.
Bahagiamu adalah bahagia Ibu. Sedihmu adalah sedih Ibu.
Maafkan ibu yang pernah menoreh luka di hatimu. Maafkan ibu yang tak mampu menghapus luka itu. Ibu hanya mampu membalutnya dengan kasih sayang. Kamu pun merasakan itu, kan?
Nak, kamu begitu istimewa. Kamu cantik rupa dan cantik hati. Tak mampu Ibu lukiskan dengan kata-kata karena tak ada kata-kata yang tepat dan cukup untuk melukiskannya . Â Semoga kamu selalu dalam penjagaan-Nya. Kamu dapatkan impian dan harapan-harapanmu.
Tetaplah menjadi pelangi untuk Ibu.
Perum GGI, Ahad, 27 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H