Mohon tunggu...
Titis Mellinia
Titis Mellinia Mohon Tunggu... Lainnya - Hello Buddies!

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bertahan dengan PJJ: Pentingnya Menjadi Active Learner

13 Januari 2021   09:35 Diperbarui: 13 Januari 2021   10:42 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meningkatnya jumlah orang yang terinfeksi oleh Covid-19 semakin hari terus terjadi dan semakin banyak berjatuhan korban. Pandemi yang terjadi pada awalnya cukup dirasa membatasi ruang gerak masyarakat, mengurangi mobilitas masyarakat, dan mewajibkan untuk menjaga jarak pada setiap individu. Hal tersebut membuat segala aspek kehidupan manusia mengalami perubahan yang sebagian besar beralih dari kegiatan luring ke daring. 

Adaptasi pun dilakukan oleh segala instansi atau lembaga dalam hal ini khususnya instansi pendidikan dengan melakukan pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal luas oleh masyarakat sebagai PJJ dan pelaksanaannya dilakukan secara online. Adapun transformasi berupa perubahan dan adaptasi dalam menyesuaikan keadaan dan kondisi saat ini terhadap pendidikan dalam proses pembelajaran selama Covid-19 yang dilakukan secara masif  atau besar-besaran dan serentak di seluruh dunia. 

Selain itu juga terdapat kebijakan new normal yang sangatlah kontradiktif dengan pembelajaran yang dilakukan selama masa pandemi karena dalam mekanisme new normal ini diperlukan protokol kesehatan yang lebih ketat dan tidak sedikit sekolah yang  memiliki banyak keterbatasan jika pada pelaksanaanya akan dilakukan dengan tatap muka karena menimbulkan resiko yang besar bagi kesehatan bahkan nyawa seseorang. Dengan dilaksanakannya pembelajaran jarak jauh secara daring ini jangan sampai menjadikan dan menciptakan kembali passive learner dalam peroses pengalaman belajar siswa selama sekolah dengan pembelajaran jarak jauh dan menmbuat esensi dari pembelajaran itu sendiri berkurang, hilang, atau sia-sia.

Hakekat Pendidikan Perspektif John Dewey

Teori John Dewey tentang pendidikan memiliki keterkaitan yang erat dengan minat Dewey dalam bidang filsafat. Bagi Dewey, adanya filsafat memiliki tujuan untuk memperbaiki kehidupan setiap manusia dan juga lingkungannya yang kemudian mengatur kehidupan manusia. Filsafat menurut Dewey merupakan pemecah problem atau masalah kehidupan dan hal tersebut beriringan dengan pendidikan yang bertujuan sebagai jalan keluar atas masalah di suatu kehidupan yang dalam prosesnya penddikan ini melatih bagaimana individu dapat memecahkan masalah yang ada.

Menurut Hidayat (2011: 21), filsafat harus berpijak pada pengalaman, dan menyelidiki serta mengolah pengalaman tersebut secara kritis. Pendidikan dalam hal ini dikatakan sebagai proses yang berlangsung tanpa akhir atau seumur hidup dan berkaitan dengan daya intektual dan emosional manSeusia. 

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan tetap harus berjalan dalam keadaan apapun yang terjadi, mengingat bahwa pendidikan adalah suatu proses yang tiada henti dan tanpa akhir serta terus berjalan seiring semakin majunya zaman. Sebagai seseorang yang berkiblat pada mahzab pragmatisme, pengalaman sekolah didapat para siswa melalui bagian hidupnya dan bukan hanya sebagai persiapan untuk kehidupan yang nyata. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai proses dari rekonstruksi atas pengalaman yang diperoleh siswa di sekolah. Kemudian Dewey juga menyebutkan bahwa sekolah ini sebagai, miniatur dari masyarakat atau society karena sifatnya yang heterogen dengan latar belakang siswa yang berbeda-beda.

Dewey dalam pembahasannya mengenai pendidikan yang progresif mulanya sebagai bagaimana ia mengkritik pendidikan yang tradisional karena menjadikan pembelajaran sebagai hal yang kaku, disiplin yang terlalu ketat, sehingga menyebabkan siswa tidak berkembang menjadi pembelajar yang aktif. Pada masa pandemi yang berlangsung sekarang ini pendidikan harus tetap dilakukan dengan beberapa upaya kebijakan pemerintah dalam mengurangi angka penyebaran Covid-19 dengan melakukan pembelajaran melalui sistem daring yang pada saat ini dikenal dengan pembelajaran jarak jauh. 

Dalam pembelajaran jarak jauh ini adapun sarana yang digunakan oleh pendidik sebagai pelaksanaan pembelajaran seperti aplikasi yang mendukung pembelajaran sebagai contoh zoom, google meet, whatsapp, dll. 

Dewey dalam menjelaskan pendidikan progresif yaitu guru dan murid harus sama-sama ikut berpartisipasi aktif dalam membangun suasana kelas yang menyenangkan dan menjadikan kelas tidak kaku yang akan menjadi sebuah pengalaman siswa yang didapat dari sekolah. Suatu pendidikan yang progresif adalah konsep pendidikan yang merupakan hasil perolehan pengalaman dan mengkritik pendidikan yang tradisional dalam pelaksanaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun