Mohon tunggu...
Titisari Azizah Wijayanti
Titisari Azizah Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Matematika UIN Walisongo

Teman-teman biasa memanggil saya Sari. Kegiatan yang biasa saya lakukan adalah menonton film dan akhirnya pun menjadi hobi saya hingga saat ini. Psychological thriller yakni genre film yang dapat membuat kacau pikiran adalah genre yang saat ini saya sukai. Banyak sifat-sifat manusia yang tak terungkap di umum yang dapat dilihat ketika menonton film dengan genre ini. Walaupun hanya teori di film tapi saya memercayainya karena terkadang ide film muncul atas adanya tindakan nyata. Baru-baru ini saya juga gemar membaca buku. Berbeda dengan film, buku yang saya suka adalah buku dengan genre historical fiction. Menurut saya menceritakan sejarah dengan karakter-karakter fiksi lebih bisa diingat pembaca daripada membaca sendiri sejarah tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gokil! Pembagian Makanan Ringan untuk Wong Cilik Oleh Tiga Mahasiswa UIN

15 Mei 2023   18:17 Diperbarui: 15 Mei 2023   18:33 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih dari 350 tahun para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Tepat pada 22 Juni 1945, Pancasila dirumuskan sebagai dasar negara. Bentuk upaya penghormatan atas hal tersebut dapat dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ada lima nilai yang termaktub dalam lima sila Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Nilai kemanusiaan, nilai kedua di bawah nilai ketuhanan yang dapat mempererat hubungan antar manusia. Bila hubungan antar manusia ini terjalin akan memupuk rasa peduli sosial. Kepedulian sosial inilah tujuan dari dilakukannya pembagian makanan ringan oleh tiga mahasiswa ini.

Rabu, 1 Maret 2023 - Mereka melajukan kendaraannya menuju Pasar Johar Semarang. Ya, di sanalah tempat yang dituju karena banyaknya tukang becak dan penjual koran yang beradu nasib. Di era globalisasi ini, banyaknya transportasi berbasis pemesanan digital dan platform-platform berita yang mudah diakses menyebabkan sepinya order becak dan pembelian koran. Selain bertujuan untuk memupuk rasa peduli sosial, mereka juga berniat untuk menghibur para tukang becak dan penjual koran. Dengan adanya pembagian ini, diharapkan tukang becak dan penjual koran tidak perlu lagi mengeluarkan sebagian upah untuk mengisi perut. Walaupun hanya makanan ringan, mereka berharap makanan tersebut menjadi berkah untuk mereka.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Sesuai dengan firman Allah S.W.T. Q.S. Al-Insan ayat 8 dan 9,

وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا . إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءً وَلَا شُكُورًا


Artinya : "Mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan. (Mereka berkata), Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya demi rida Allah. Kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu." yang mana ayat tersebut melatarbelakangi pembagian makanan ringan ini. Kegiatan ini juga sebagai bentuk integritas nilai Pancasila dengan nilai keislaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun