Literasi memiliki peran vital dalam penentuan keberhasilan dan mutu sistem pendidikan. Semakin baik level literasi peserta didik maka akan semakin baik pula proses dan hasil belajar sebagai salah satu fokus dan sasaran dalam pendidikan melalui berbagai program literasi khususnya di sekolah dasar untuk pembudayaan literasi sejak dini. Literasi dirancang untuk lintas muatan sehingga pengajarannya berfokus pada kemampuan peserta didik dalam menerima, mengolah, dan memanfaatkan informasi. Praktik dalam pengajaran literasi ini telah banyak diteliti, misalnya trend topik penelitian tentang gerakan literasi pada tahun-tahun sebelumnya. Terbaru, pengajaran literasi ini juga dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan peserta didik melalui asesmen kompetensi minimum dalam AN pada jenjang kelas tertentu, misalnya untuk sekolah dasar dilaksanakan di kelas lima.Â
Tidak hanya mengacu pada asesmen nasional, sekolah juga harus melakukan asesmen literasi untuk mengukur keberhasilan pengajaran literasi. Bagaimana standar, prosedur, instrumen yang digunakan hingga kendala dari asesmen literasi merupakan data yang hendak digali dalam penelitian ini. Secara teoritis, praktik dari asesmen literasi ini bisa bervariasi meskipun akan ditemukan pola yang sama dalam prosedur maupun standarnya. Penggalian data terkait praktik asesmen literasi ini akan menjadi temuan praktis bagi praktisi pendidikan maupuan calon pendidik untuk menemukan praktik asesmen terbaik mengingat penguasan dari asesmen merupakan salah satu indikator profesionalisme guru. Temuan dalam praktik asesmen literasi disajikan dalam infografis berikut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H