Penulis : Titip Elyas Tuanku Sulaiman, S.Pd, C.CT
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Kesunyian Senin Sore
Senin, 9 September 2024, pukul 14.45 WIB, suasana di Rumah Sakit Aisyiyah, Kota Pariaman, terasa hening, meskipun ramai. Di salah satu kamar, sosok yang selama ini menjadi panutan, cahaya penerang bagi ribuan santri dan masyarakat di seantero Sumatera Barat, Abuya H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi, mengembuskan napas terakhirnya. Sang ulama besar yang telah bertahun-tahun mendidik generasi muda di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua Sungai Sariak, kini telah tiada. Berita wafatnya dengan cepat menyebar, menorehkan duka mendalam bagi keluarga, santri, alumni, dan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman.
Di rumah duka, istri almarhum, Ummi Emi, anak-anak almarhum, dan cucu-cucu almarhum: Muhammad Jamil beserta istrinya dan anaknya, H. Abdullah Khalidi Tuanku Sidi beserta istrinya dan anak-anaknya, Ali, Usman, Mustafa Kamal, Aminah, dan Bukhari. Kesedihan tampak jelas di wajah mereka, namun dalam hati, mereka sadar, bahwa sosok sang ayah telah pergi dengan tenang, meninggalkan jejak amal yang tak terhitung.
Duka yang Tersebar Luas
Selasa, 10 September 2024, belum juga matahari sepenuhnya terbit, para pelayat sudah mulai berdatangan. Di kediaman Ummi Emi di Pincuran Songsang, Nagari Balah Aia, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, suasana semakin ramai. Orang-orang dari berbagai kalangan datang, membawa duka dan penghormatan terakhir bagi Abuya H. Ahmad Yusuf Tuanku Sidi. Para tokoh agama, ulama, pejabat, sahabat, dan murid-murid almarhum memenuhi halaman rumah, menanti kesempatan untuk menatap wajah almarhum untuk terakhir kalinya.
Sosok yang hadir di antaranya adalah Abuya Marulis Tuanku Mudo, pemimpin Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pandan, korong Kampung Guci, Nagari 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Bersamanya hadir rombongan santri dan alim ulama dari berbagai daerah. Di sudut lain, tampak Tuanku Afredison, S.Psi, anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman yang merupakan sahabat dan sesama alumni almarhum. H. Baharuddin Tuanku Bagindo, Lathiful Khabir Tuanku Kaciak, pemilik rumah makan Lubuak Idai, Pasar Usang, juga turut hadir, mengenang momen-momen kebersamaan mereka dengan almarhum selama di pesantren.
Selain itu, hadir pula Hery Firmansyah Tuanku Khalifah Syaikh Burhanuddin Ulakan ke XV dan Afrizal Arif Tuanku Mudo, keduanya sahabat dan murid dekat almarhum. Para alim ulama se-Sumatera Barat, niniak mamak, walinagari, serta tokoh masyarakat dari berbagai penjuru juga berdatangan. Santri-santri dari Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua Sungai Sariak berdiri rapi, menundukkan kepala dalam kesedihan.
Pada pukul 10.20 WIB, acara tahlilan dimulai, dipimpin oleh Abuya H. Zainuddin Tuanku Bagindo Basa, sahabat dekat almarhum dan Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pua Sungai Sariak.