Awal kisah
Muhammad Syafid lahir pada tanggal 7 Juli 1998 di kota Medan, sebuah tempat yang ramai dengan keragaman budaya dan suku. Sebagai anak keturunan Minang dari suku Chaniago, Syafid membawa kebanggaan akan warisan leluhurnya yang berasal dari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sejak kecil, Syafid dikenal sebagai anak yang cerdas dan penuh semangat, nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tuanya, dan kebanggaan sebagai anak pertama dari lima bersaudara, dengan satu adik laki-laki dan empat adik perempuan.
Pendidikan di Pesantren
Perjalanan pendidikan Syafid membawa dirinya ke Pondok Pesantren Nurul Yaqin Sadaniyyah Lubuak Aluang di Kabupaten Padang Pariaman. Di sini, ia tidak hanya mendapatkan ilmu agama yang mendalam, tetapi juga pelajaran hidup yang berharga. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Syafid mendapatkan gelar kehormatan dan namanya berubah menjadi *"Muhammad Syafid Tuanku Sutan Bandaro Mudo"*. Gelar ini bukan sekadar tambahan nama, tetapi juga simbol tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus diembannya.
Kehidupan Mahasiswa dan Kepemimpinan
Sekarang, Syafid berkuliah di Institut Agama Islam Sumatera Barat (IAI Sumbar) Pariaman, mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada semester 4. Di lingkungan kampus, Syafid dikenal sebagai sosok yang aktif dan penuh dedikasi. Tak heran jika ia dipercaya menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa PAI (HIMA PAI) di IAI Sumbar Pariaman.
Keaktifannya tidak berhenti di situ. Pada Sabtu, 22 Juni 2024, Syafid terpilih sebagai Ketua Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) IAI Sumbar Pariaman untuk periode 2024/2025, menggantikan Wulandari yang sebelumnya menjabat. Dengan semangat baru, Syafid membawa visi dan misi yang kuat untuk organisasi tersebut.
Visi dan Misi Kepemimpinan
Syafid memiliki visi untuk mewujudkan sistem kaderisasi yang berintegritas, serta menghidupkan kembali nilai-nilai dasar PMII guna terciptanya komisariat IAI Sumbar sebagai organisasi yang humanis, harmonis, dan idealis. Misinya adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan formulasi kaderisasi berbasis intelektual, progresif, serta mampu mengikuti perkembangan zaman.