Mohon tunggu...
Titip Elyas
Titip Elyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Pengajar, pendakwah, wartawan, penulis, wirausahawan muda, dan bisnisman

Menulis, membaca, traveling, dan bisnis/menarik dan energik/positif, indah, politik, sosial budaya, humaniora, kesehatan, bisnis, pengusaha, dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Buya Hamka: Ulama, Sastrawan, dan Budayawan Nusantara

12 Juni 2024   15:40 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buya Hamka, foto bersumber dari Wikipedia dan wordpress

Hamka juga aktif dalam dunia politik dan organisasi, menjadi anggota dan ketua Sarekat Islam, serta konsul dan ketua cabang Muhammadiyah di berbagai daerah. Pada akhir kariernya, Hamka menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebuah posisi yang menunjukkan betapa besar pengaruh dan wibawanya dalam dunia keagamaan di Indonesia.

Warisan dan Pengabdian

Selama hidupnya, Buya Hamka telah menciptakan banyak karya yang membahas tentang kajian Islam, budaya, dan sejarah. Karya-karyanya tidak hanya menjadi bacaan penting di Indonesia, tetapi juga menginspirasi banyak orang dalam memahami Islam dan budaya Nusantara.

Hamka wafat pada 24 Juli 1981, namun warisannya terus hidup melalui karya-karyanya dan pengaruhnya dalam pendidikan serta kehidupan beragama di Indonesia. Ia tidak hanya dikenang sebagai seorang ulama dan sastrawan, tetapi juga sebagai seorang budayawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan intelektual dan spiritual bangsa ini.

Penutup

Kisah Buya Hamka adalah cermin dari perjuangan, ketekunan, dan pengabdian. Dari seorang anak desa di Sumatera Barat, ia menjelma menjadi tokoh besar yang jejaknya tetap abadi dalam sejarah Indonesia. Melalui tulisan dan pengabdiannya, Hamka mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan iman adalah dua pilar utama dalam membangun masyarakat yang beradab dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun