Hamka juga aktif dalam dunia politik dan organisasi, menjadi anggota dan ketua Sarekat Islam, serta konsul dan ketua cabang Muhammadiyah di berbagai daerah. Pada akhir kariernya, Hamka menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebuah posisi yang menunjukkan betapa besar pengaruh dan wibawanya dalam dunia keagamaan di Indonesia.
Warisan dan Pengabdian
Selama hidupnya, Buya Hamka telah menciptakan banyak karya yang membahas tentang kajian Islam, budaya, dan sejarah. Karya-karyanya tidak hanya menjadi bacaan penting di Indonesia, tetapi juga menginspirasi banyak orang dalam memahami Islam dan budaya Nusantara.
Hamka wafat pada 24 Juli 1981, namun warisannya terus hidup melalui karya-karyanya dan pengaruhnya dalam pendidikan serta kehidupan beragama di Indonesia. Ia tidak hanya dikenang sebagai seorang ulama dan sastrawan, tetapi juga sebagai seorang budayawan yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan intelektual dan spiritual bangsa ini.
Penutup
Kisah Buya Hamka adalah cermin dari perjuangan, ketekunan, dan pengabdian. Dari seorang anak desa di Sumatera Barat, ia menjelma menjadi tokoh besar yang jejaknya tetap abadi dalam sejarah Indonesia. Melalui tulisan dan pengabdiannya, Hamka mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan dan iman adalah dua pilar utama dalam membangun masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H