Menelisik perjalanan saya bersama teman-teman mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya saat berkunjung ke monumen tugu pahlawan dan rumah H.O.S Cokroaminoto, kami mengetahui sejarah di dalamnya. Dimulai dari perjuangan arek-arek Suroboyo yang memperjuangkan kemerdekaan, hingga ajaran ideologi dari H.O.S Cokroaminoto kepada murid-muridnya yakni Soekarno, Semaoen, dan Kartosoewirdjo.
Tugu Pahlawan adalah sejarah untuk memperingati peristiwa pertempuran pada tanggal 10 November di Surabaya dan diresmikan pada tanggal 10 November 1952 oleh Ir. Soekarno dengan tujuan mengenang para pejuang pertempuran dimasa itu. Selain itu, pemilihan tempat Tugu Pahlawan di Kempetai tersebut dilakukan untuk mengingat peristiwa pengeboman bangunan tersebut.
Tugu Pahlawan memiliki simbol tersendiri yaitu, Tugu yang berbentuk paku terbalik di bagian badanya terdapat 10 lekuk yang melambangkan tanggal 10, dan badan tugu terdiri dari susunan panel panel yang berjumlah 11 yaitu sebagai lambang bulan November, serta dasar tugu yang terdapat relief sabuk api perjuangan dan menggambarkan Trisula, Cakra, stamba dan padmamula.
Padmamula berarti tempat benih atau asal mula manusia (sperma), yang melahirkan sumber daya, kekuatan dan keberanian, Kemudian Stamba yaitu alat penyalur kekuatan  (alat vital) yang melahirkan pusaka. Sementara itu Cakra dan Trisula adalah perwujudan pusaka.
H.O.S Cokroaminoto
H.O.S Cokroaminoto adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pria kelahiran Ponorogo, 16 Agustus 1882 adalah seorang nasionalis Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu pendiri dan pemimpin Sarekat Islam, organisasi pergerakan nasional yang terbesar pada masanya. Cokroaminoto juga dikenal sebagai seorang pendidik yang gigih dan berkomitmen untuk membentuk generasi yang cerdas, berintegritas, dan berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan.
Dalam mendidik murid-muridnya, Cokroaminoto menekankan pentingnya pendidikan ideologi. Ia percaya bahwa pendidikan ideologi dapat membentuk karakter dan pandangan hidup yang kuat, serta membangkitkan semangat kebangsaan dan cinta tanah
Nilai-nilai ideologi yang diajarkan Cokroaminoto kepada murid-muridnya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu nilai-nilai religius dan nilai-nilai kebangsaan.
Nilai-Nilai Religius
Cokroaminoto adalah seorang muslim yang taat. Ia percaya bahwa agama merupakan sumber nilai moral dan etika yang penting bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai religius dalam pendidikan.