Mohon tunggu...
titin titan
titin titan Mohon Tunggu... lainnya -

i'am proud to be mosleem

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sumber Kebahagiaan Itu Bernama Ramadhan

3 Agustus 2012   02:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:18 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasulullah bersabda,“Sekiranya umatku mengetahui kemuliaan dalam bulan Ramadhan, niscaya mereka akan mengharapkan kedatangan Ramadhan itu di sepanjang tahun.”

Kini Ramadhan datang lagi.Seperti tahun-tahun sebelumnya, ia menyapa. Sudah berapa Ramadhankah terlewati? Adakah kesan mendalam atasnya, ataukah ia hanya berlalu begitu saja? Tanpa rasa, hanya menyisa haus serta dahaga,emosi-emosi yang tertahan atau bahkan kesibukan menyisir pusat-pusat perbelanjaan.

Ramadhan tak pernah berubah,selalu datang tepat waktu, menebar berkah untuk segenap alam raya.Manusialah yang berubah,keadaan jiwa, tingkat keimanan yang fluktuatif dan berbagai cerita kehidupan yang dialami selama ini. Apakahia semakin mendekatkanpada Sang Pencipta atau semakin membuat kesulitan mengurai rasa syukur? Bagaimanapun kondisinya, Ramadhan kali ini haruslah berbeda, sebab bisa jadi ini adalah Ramadhan terakhir kita.

Hari-hari di bulan ini seharusnya merupakan hari istirahatnya jiwa juga jasad dari segala penat dunia. Setelah 11 bulan sibuk bekerja, saatnya puaskan dahaga untuk ruhiyah yang mungkin mulai terasa kering, hubungan vertikal yang pasang surut dan hati yang merindukan kelembutan. Dahulu bahkan para sahabat menyiapkan Ramadhan tiga bulan sebelumnya. Di bulan-bulan lainnya mereka sengaja bekerja lebih keras mencari nafkah agar bisa tenang beribadah ketika Ramadhan tiba.

Rasulullah SAW telah mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan mulia penuh berkah, saat dibukanya pintu surga dan ditutupnyapintu neraka. Sudah selayaknya dimanfaatkan dengan baiksetiap detik yang berlalu agar tidak sia-sia.Ibarat sebuah ladang, maka Ramadhan adalah tanah subur yang dapat menumbuhkan bermacam tanaman. Setiap muslim bisa memetik banyak kebaikan yang tumbuh di atasnya, sehingga berbuah pahala untuk bekal kemudian hari. Maka berbahagialah bagi umat yang masih dikarunia usia hingga Ramadhan ini, diberi kesempatan untuk bertaubat dan mencari sebanyak-banyak pahala.

Bulan Dua Kebahagiaan

Ramadhan, bulan mulia penuh kebahagian. Di dalamnya terangkai banyak kisah indah yang terkenang sepanjang masa. Tentang perjuangan para pendahulu dalam menegakkan dien Islam, atau yang paling sederhana adalah cerita indah kemesraan momen Ramadhan bersama orang-orang tercinta saat berbuka, makan sahur, tarawih, tilawah serta ibadah-ibadah lainnya. Diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmidzi, bahwa orang yang berpuasa mempunyai dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika berjumpa Tuhannya.

Rasulullah SAW mengatakan bahwa salah satu kebahagiaan orang yang berpuasa adalah pada waktu berbuka. Setelah seharian menahan segala nafsu dan melakukan banyak aktivitas, maka saat berbuka adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh orang yang berpuasa. Sebab saat tersebut adalah saat terijabahnya doa-doa, saat istimewa yang Allah kasih untuk memanjatkan segala pinta. Namun kiranya berapa orangkah yang benar-benar memanfaatkan saat utama tersebut untuk berdiam, merenung, dan memohon ampun serta berdoa dengan sepenuh kesungguhan?

Sebab sebagaimana Al Qur’an, puasa juga dapat memberi syafaat kepada kita kelak. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat kepada hamba pada hari kiamat. Puasa berkata, “Ya Rabb, aku telah mencegahnya dari makan dan syahwat di siang hari, maka jadikanlah aku syafaat baginya.” Al Qur’an berkata, “Ya Rabb, aku telah mencegahnya dari tidur di malam hari, maka jadikanlah aku syafaat baginya.” Maka keduanya diizinkan memberi syafaat.

Akan tetapi kebahagiaan tersebut belum ada apa-apanya jika disandingkan dengan kebahagiaan yang didapatkan berikutnya, yaitu kebahagiaan memandang wajah Allah tanpa selembar penghalang pun. Kelak.

Bulan Penuh Ampunan

“Barangsiapa yang menjalankan ibadah puasa karena iman dan mencari ridha Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (Muttaquh’alaih)

Pernahkah terbayang berapa banyak dosa kita? Yang jelas, manusia memang tak punya kalkulasi atasnya.Tapi di sisi Allah, tak ada satupun dosa atau bahkan setitik kebaikan yang tak sempat tercatatkan. Semua tertulis dengan rapi, apa yang pernah diucapkan juga sesuatu yang tak sadar dilakukan. Allah selalu mempunyai janji pengampunan, asalkan manusia juga mempunyai kesungguhan untuk bertaubat serta mampu memanfaatkan kesempatan yang masih diberikanNya. Itu adalah kabar bahagia lainnya di bulan ini. Bukankah tiada yang lebih menepati janji kecuali Allah SWT?

“Dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menjadi pengampunan dosa-dosa selama ia tidak melakukan dosa-dosa besar.” (HR. Ahmad)

Jangan pernah sia-siakan saat berharga di bulan ini dengan syak wasangka yang merusak jiwa, sehingga menggerus segala amalan yang sudah kita lakukan. Mulailah untuk berani mengakui kesalahan diri yang tersembunyi, menuju sebenar-benar kebeningan hati. Memohon ampun pada Allah atas laku yang mungkin jauh dari sunnah bahkan sempat melenceng dari aturanNya. Maka berbahagialah, bagi kita yang masih bisa menghirup udara Ramadhan kali ini. Berharaplah menjadi putih kembali, layaknya bayi yang baru lahir dari rahim ibu.

“Inilah bulan yang telah diwajibkan atas kalian puasa dan telah disunnahkan bagi kalian qiyam, agar kalian kelak keluar dari bulan ini dalam keadaan seperti hari pertama kalian keluar dari rahim Ibu.” (HR. Ahmad)

Bulan Sarat Keberkahan

Jika generasi sahabat menangis ketika Ramadhan berlalu, semoga generasi masa kini juga senantiasa merasakan penyesalan jika Ramadhan pergi begitu saja dari hadapan. Sebab waktu berharga di bulan ini tak tergantikan oleh bulan-bulan selainnya. Kesempatan mendulang pahala terasa amat lekat di depan mata. Di bulan ini, shalat sunnah bernilai shalat wajib dan shalat wajib bernilai sama dengan minimal 70 kali shalat wajib di bulan yang lain. Di bulan ini juga ada satu malam yang lebih baik dari malam seribu bulan.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga terdapat satu pintu yang dinamakan pintu Ar Rayan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa. Ditanyakan (oleh pintu tersebut): 'Di manakah orang-orang yang berpuasa?' Maka mereka pun masuk dari pintu tersebut. Setelah semua orang yang berpuasa memasukinya, pintu itu pun ditutup dan tak akan ada lagi yang masuk melaluinya." (HR. Muslim, dari Sahl Ibn Sa'd).

Banyak kabar gembira yang diterima untuk orang yang berpuasa, salah satunya adalah tentang Ar Rayyan, pintu surga yang disediakan khusus bagi mereka yang menjalankan puasa dengan kesungguhan. Pintu itu dibuka untuk mempersilahkan orang-orang yang berhak atasnya, untuk kemudian ditutup kembali saat tak ada lagi manusia yang masuk melalui pintu tersebut. Mereka berbahagia di sana, selamanya di surgaNya

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun