Mohon tunggu...
titin titan
titin titan Mohon Tunggu... lainnya -

i'am proud to be mosleem

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan di Kelopak

10 Oktober 2011   04:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

padahal sudah kupunguti bulir merahjambu di pipimu hingga hujan hanya membayang pada sekeranjang doa yang takpernah alpa melesat membersamai cahaya pagi yang masih belia cahaya di sepenggalah dhuha cahaya putih matahari saat ia menggelincir dari atas kepala cahaya senja ketika ia merona jingga cahaya rembulan di awal sepertiga dan cahaya-cahaya diantaranya yang kini menjadi karib bagi kelopak untuk mewartakan cinta mempersunting senyum dalam bilur bening air mata. "hujanku untukmu, begitupula doaku" Kebumen, 27 Juli 2011 untuk Lelaki Matahariku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun