Kapal Spirit of Majapahit yang telah dilepas keberangkatannya pada tanggal 11 Mei 2016 di Dermaga 21, Pantai Marina Ancol, Jakarta Utara menuju Jepang saat ini telah sampai pada persinggahan keempat di Koahsiung, Taiwan.
Kapal Spirit of Majapahit yang membawa sembilan awak itu bersandar di Pelabuhan Kaohsiung City, Taiwan pada hari Senin tanggal 6 Juni 2016 pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia untuk Taiwan (IETO) yang diwakili oleh Direktur Pariwisata dan Transportasi IETO, yang menyambut kedatangan kapal ini menyatakan bangga dengan pelayaran ini dan mengucap syukur kepada Tuhan bahwa awak kapal dapat selamat sampai Koahsiung. Menurutnya dengan adanya ekspedisi ini sekaligus menunjukkan kepada dunia atas kebesaran nusantara di masa lalu.
Abad ke-13 merupakan masa kejayaan Kerajaan Majapahit dan sekaligus kejayaan pelaut Indonesia yang perjalanannya menempuh sampai Jepang, namun sejarah ini tidak bertahan lama karena Hayam Wuruk wafat. Dengan dasar inilah, sebagai kilas balik kejayaan pelaut kita, maka Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya telah meluncurkan Ekspedisi Spirit of Majapahit yang mengambil awal perjalanan dari Pantai Marina Ancol Jakarta untuk memulai ekspedisi menuju Pontianak.
Setelah berhasil bersandar di Pontianak, Kalimantan Barat sebagai tempat persinggahan pertama pada tanggal 15 Mei 2016, dan selanjutnya tiba di Brunei Darussalam sebagai tempat persinggahan kedua pada tanggal 22 Mei 2016. Setelah itu ekspedisi selanjutnya tiba di persinggahan ke tiga yaitu Manila-Filipina pada tanggal 29 Mei 2016, dilanjutkan ke persinggahan ke empat Taiwan dan akan menuju Jepang melalui Okinawa serta bersandar di pelabuhan akhir di Tokyo yang diperkirakan pada 12 Juni 2016.
Ketika tiba di tujuan terakhirnya di Jepang, kapal ini akan disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Kapal tersebut kemudian akan dimuseumkan di Jepang, sebagai monumen diplomatik antara Indonesia dan Jepang.
Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Kemenko Kemaritiman Safri Burhanuddin menjelaskan, Kapal Spirit of Majapahit itu dibangun sejak 2009 di Madura, Jawa Timur, dan sejak 2010 sudah dilepas berlayar. Namun, kapal harus kembali lantaran tiupan badai topan di Filipina.“Kemudian, ada rencana lagi mau berlayar ke Jepang pada 2011, tapi ternyata ada bencana tsunami di Jepang. Lalu ditunda sampe 2012, ternyata pemerintah Jepang belum siap menerima. Barulah 2016 ini bisa menerimanya,” katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H