Dan ternyata butiran pasir putih kekuningan tersebut memiliki ukuran sebesar biji merica. Keunikan ini membuat Pantai Tanjung Aan mendapatkan julukan sebagai pantai merica dan pantai tepung.
Setelah puas menikmati semua keindahan, keunikan dan kemegahan dari Pantai Tanjung Aan ini, lalu kami kembali ke hotel untuk beristirahat. Malam itu kami merasa begitu lelah sehingga saat itu kami tidur dengan sangat nyenyak.
Dan tidak terasa kini sudah berganti hari. Rabu, 10 Februari 2016 adalah hari terakhir kami bisa mengunjungi tempat-tempat wisata di Pulau Lombok ini. Hari ini adalah hari yang sedikit berbeda dengan hari sebelumnya karena biasanya sebelum berpergian kami tidak lah perlu menyiapkan apa-apa. Namun pagi ini kita harus mempersiapkan dan membawa pakaian ganti dan harus memesan KFC yang cukup banyak sebagai bekal disana.
Di hari terakhir ini kami berwisata air ke 3 Gili, yaitu Gili trawangan, Gili meno dan Gili Air. Di tempat ini banyak sekali cerita dan kejadian-kejadian yang lucu dari para kompasianer mulai dari ada yang mabuk laut, berteriak-teriak minta tolong padahal dia sudah memakai pelampung dan perlengkapan snorkeling yang lengkap, sampai ada yang muka nya pucat karena takut padahal ada banyak orang-orang yang jago berenang yang berada di sekelilingnya untuk memeganginya. Sehingga dari 5 orang kompasianer hanya 2 orang yang berani berlama-lama untuk snorkeling.
Pemandangan laut di Gili ini sangat lah indah dan memukau. Banyak sekali terumbu karang yang indah dan ikan-ikan yang warna-warni dengan berbagai bentuk dan ukuran. Ombaknya yang tenang dan airnya yang jernih juga membuat kami merasa senang untuk bersnokeling disini. Dan setelah puas bersnokeling kami pun kembali naik ke kapal dan kembali pulang ke hotel.
Lalu keesokan harinya tepat pukul 5 pagi kami chek out dari hotel dan menuju bandara. Tepat pukul 06.50 pagi kami take off ke Jakarta dari Bandar Udara Internasional Lombok menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Setelah sekitar 2 jam berada di udara akhirnya kami sampai di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Dan sesaat setelah itu kami pun harus berpisah satu sama lain untuk kembali ke rumah masing-masing.
Ini adalah perjalanan yang sangat berkesan bagi kami, banyak ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan dari perjalanan ini. Terima kasih kami ucapkan kepada Menko Maritim (Pak Rizal Ramli), Staf Menko Maritim (Pak Efrimal), Kabag Humas Kemaritiman (Pak Shahandra) dan Staf Humas Kemaritiman (Mas Fauzan dan Mba Ida) serta teman-teman kompasiana semua.
Semoga the next para kompasianer juga bisa merasakan berkunjung ke tempat-tempat destinasi wisata lainnya dengan gratis tentunya. Hehehe
Next kami tunggu untuk perjalanan gratis-nya lagi ya pak. Hihihi….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H