ANTARA AKU DAN KAMU
Di sebuah kota yang indah ada tujuh pangeran yang menjadi seorang idola, dulu aku tidak mengenalnya, pertama kali aku mengenalmu saat kau muncul di layar lebar dan menyanyikan sebuah lagu dimana aku dan sepupuku menonton bersama sampai tertawa dengan tingkah laku leluconmu. kau adalah idola bagiku dan bagi semua orang. Dulu, mereka tidak begitu terkenal, tapi...sekarang seluruh dunia mengenal mereka. Sejak pertama kali aku mengenalmu......kehidupanku sangat berubah sejak pertama kali aku mendengar kata-katamu membuatku terus bersemangat. Mungkin kalau aku tidak bisa mengenalmu aku pasti putus asa apa yang terjadi dalam hidupku. Meskipun teman-teman bertanya kenapa kau suka mengidolakan tujuh pangeran itu? Jawabanku hanya karena dialah sebagai penghibur dan penyemangat dalam hidupku, disaat aku sedih dia hadir dengan senyumannya dalam hidupku. Disaat aku kecewa dan putus asa dia meyakinkan dan menyemangatiku. Teman-teman taunya aku tergila-gila mengidolakannya, tapi...tidak tahu seberapa berpengaruh mereka dalam hidupku.Â
Aku suka bukan karena tampanmu tapi, karena hati dan tingkah laku konyolmu yang membuatku terpaku. Mungkin aku satu dari seribu kupu-kupu yang mengidolakanmu. Suatu hari, aku mendengar kabar bahwa mereka akan pergi untuk melaksanakan tugasnya sebagai militer. Mendengar kabar itu, membuatku merasa sedih karena tidak ada lagi yang memberiku penyemangat dalam hidupku. Tapi, sebelum berangkat wamil mereka mengadakan konser sebagai ucapan pamitan kepada penggemarnya dimana mereka sambil menangis. Beberapa hari yang lalu, tibalah saatnya mereka berangkat wamil satu persatu dimana mereka saling ikut mengantarnya. Semenjak kau pergi, kehidupanku berantakan. Aku merindukanmu dengan senyumanmu, dan tingkah laku konyolmu. Aku ingin pergi ke sebuah tempat, dimana tempat itu begitu asing bagiku untuk bertemu denganmu, tapi... itu mustahil bertemu denganmu secara langsung. Meskipun mereka wamil, tapi mereka masih sempat mengabarinya dengan penggemarnya. Begitu juga dengan aku ingin melupakanmu tapi, kau selalu datang dalam mimpiku.Â
Tak terasa ya.....hari berlalu begitu cepat kemarin dan saat ini, mereka pulang satu persatu dan akan berkumpul ditahun 2025 dan ingin mengadakan konser di sebuah kota besar. Sementara aku hanya bisa melihat dan mendengarnya saja di sebuah gubuk yang sepi. Tapi, menjadi seorang penggemar mereka tidaklah mudah, karena keluargaku tidak ingin aku mengidolakan mereka yang tidak beragama islam. Memang benar ucapan keluargaku tapi, Aku mengidolakannya hanya sebagai penghibur dan penyemangat dalam hidupku saja. Menyenangkan bisa mengenalmu walaupun tidak bisa bertemu. Beberapa tahun yang akan datang akan tiba saatnya mereka bubar dan berkata kepada penggemarnya. "Selamat tinggal dan terimakasih telah mendukungku dari awal debut sampai saat ini". Kau akan tetap ada di dalam hatiku bila memang kita harus berpisah suatu saat nanti. Entahlah bagaimana dengan hidupku kalau suatu saat nanti mereka bubar. Beberapa hari lagi, hampir tiba tahun 2025 dan aku tidak sabar menunggu biasku datang wamil.Â
TAMAT!!!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H