Perjalanan dimulai dari tempat kami menginap di Jln. Affandi Gejayan Jogjakarta. Jogjakarta dengan julukan kota istimewa ini tak hanya kaya akan daya tarik wisata budaya, namun juga kaya akan keragaman kuliner yang mampu menggoyang lidah. Setelah kami makan siang di Tengkleng Gajah, kami melanjutkan perjalanan kuliner  ke Kopi Klotok yang berada di  Jalan Kaliurang No.KM.16.
Setibanya di Kopi Klotok, suasana pedesaan dengan nuansa rumah Jawa tempo dulu kian terasa dengan bentangan sawah di sekitar kedai. Para penikmat kuliner di Kopi Klotok tampak duduk di bangku kayu dan lesehan di atas tikar tepat di depan sawah. Mereka duduk berkelompok dengan keluarga maupun kerabat. Sekelompok anak muda duduk bersama dan bermain gitar mengekspresikan kebahagiaan berbaur dengan alam.
Sebelum kami memesan makanan, kami tergoda dengan pemandangan ladang jagung yang siap dipanen. Rupanya pemandangan tersebut sempat viral karena beberapa artis dan para pengunjung lainnya tertarik untuk foto spot di tempat tersebut. Secara bergantian kami pun mengambil foto dengan latar ladang jagung. Ladang jagung yang menguning, penikmat kuliner yang duduk lesehan dan bangku kayu, wanginya goreng pisang serta kopi khas klotok menambah kesempurnaan senja.
Di kedai Kopi Klotok ini tak hanya menyajikan kopi, namun terdapat beberapa jenis makanan lainnya seperti lodeh, sayur asem, tahu bacem, tempe garet, telur krispi, pindang goreng, pisang goreng dan lain-lain. Harga makanan yang dijual pun cukup merakyat, sehingga membuat kedai ini tak pernah sepi pengunjung, terlebih jelang weekend.
Beberapa burung disangkar turut bernyanyi, menambah indahnya hari itu. Kopi yang diteguk tak hanya visual air hitam di dalam gelas, namun didalamnya ada persahabatan dan kebersamaan yang mengurai kelelahan. Demikian juga di balik sepiring pisang goreng hangat tersimpan kebahagiaan di setiap gigitannya.
Kedai Kopi Klotok ini telah menjadi tempat yang favorit dikunjungi tak hanya oleh masyarakat Jogja, namun juga menjadi buruan bagi wisatawan di luar Jogja. Furniture antik memperkuat kedai ini dalam mempertahankan keaslian dan budaya lokal yang ada.
Di sinilah, di Kopi Klotok, pengunjung tak hanya menikmati kopi. Perpaduan alam, kuliner dan budaya lokal yang kuat telah menyatukan dalam sebuah kebersamaan. (TK/September 2022).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H