Mohon tunggu...
Titik lestari
Titik lestari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Semangat

Menjadi bahagia tanpa merepotkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Titik Tertinggi dari Rindu adalah Menangis

25 Maret 2020   00:09 Diperbarui: 25 Maret 2020   00:02 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam semakin larut

air mata tidak bisa ku sekat dengan kata-kata apapun lagi

Suara yang tak sengaja terdengar disela-sela ratusan lagu

tiba" seperti menghantam ku

Bagaimana mungkin air mata itu bisa ku sekat ?

sedangkan dengan pelan suara terihisak-hisak dari mulutku terdengar oleh diriku sendiri !

Hati terasa tak seperti hati

Sesak dan banyak pertanyaan

1 kata yang tiba-tiba terucap"...  Aku rindu"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun