Mohon tunggu...
Yunai Zahirah
Yunai Zahirah Mohon Tunggu... -

nice just shering semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Sarjana Pendidikan tak berada dalam Pendidikan...

31 Mei 2012   13:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:33 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Melepas senja ketika pulang mengajar privat, saya bertemu dengan teman kampus satu fakultas di krl comuterline..

Singkat cerita,kami berbincang ringan seputar pasca kampus mengenai dunia kerja dan kabar beberapa teman serta kakak kelas..

Diantara perbincangan kami, ada hal yang memang sudah klasik kita mendengarnya yaitu mengenai “simpang kerja”,pekerjaan yang teorinya tidak berkaitan selama masa perkuliahan.

Teman saya yang bertemu di KRL sebut saja Tuti , lulusan sarjana pendidikan dengan singkatan tittle S.Pd tapi bukan sarjana penuh derita ya..hee, ketika saya bertanya kenapa bisa bekerja di instansi perbankan? padahal kuliah di bidang sains pendidikan, kemudian dia berpendapat bahwa ketika kuliah sudah biasa mengajar privat dan bimbel,yah begitu-begitu saja,dah gitu saya pernah dapat tawaran sekolah negeri kejuruan yang sekolahnya masih numpang,terus ngajar dari pagi ampe sore, gak sebanding sama kebutuhan setiap harinya,yah bisa nombok dong..hari gini merintis dari awal lagi..,kebetulan ada lowongan jadi admin di sebuah bank , dicoba dah..dan akhirnya diterima..yah lumayan sebanding dengan kerjaan dan penghasilannya…

Ehm..

Kisah ini pun saya temui sama dengan beberapa teman dan kakak kelas yang background kuliahnya pendidikan tapi dunia kerja mengalami “simpang kerja”

Lalu timbul pertanyaan apa salah pilihan mereka?

Saya menjawabnya tidak salah tapi juga tidak benar..lha?

Kenapa?

Coba kita lihat dari sisi kebutuhan pokoknya mengenai skill dan ekonomi,tidak salah dong ketika mereka mengambil dunia kerja yang berbeda latar belakang kuliahnya,selama mereka mampu dan bisa menjalankan jobnya why not? Toh hidup memang banyak kebutuhannya..tidak hanya menghasilkan untuk diri sendiri tapi setidaknya bisa memberikan sedikit rezeki juga kepada kedua orangtua atas jerih payahnya karena pengorbanan orang tua mereka dengan kata lain membalas kebaikan mereka dan membahagiakannya..

Tapi memang jika dipikir-pikir sayang banget udah capek-capek kuliah bidang itu,tapi gak nyambung sama dunia kerja,apa bisa kita bilang mubazir?Tidak juga,karena sebenarnya ketika kuliah, kita dituntut hanya tau dan bisa bersosialisasi akan eksistensi diri, hal ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, akan tetapi terkait kependidikan kembali bukankah profesi guru itu mulia…??

Seseorang yang berjiwa guru sejati (maaf bukan menyinggung teman saya tadi), dalam hati dan benaknya akan mempunyai misi yang tinggi bahwa..ada tanggung jawab besar dalam tittlenya..

Yaitu “mendidik sepenuh hati”..sepenuh hati ini yang bernilai besar…

Benarlah jika ada sebuah kalimat, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa…

Menjadi seorang guru bukanlah profesi yang mudah sebenarnya, kenapa?

Karena guru adalah pengganti orang tua murid selama disekolah, sudah menjadi kewajiban guru dalam mendidik moral murid dan membimbing mereka, jadi tidak hanya mentransfer ilmu..

Perilaku gurupun jadi panutan, segala tindak-tanduknya pun jadi contoh buat mereka..

Tapi kalo guru belum sejahtera bagaimana semangat dalam mendidik??

Hei..materi itu mudah saja bagi Maha Pemberi rezeki..

Siapa diantara hambanya yang benar-benar ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam perbuatan dalam artian tawakal sesungguhnya maka Allah akan mencukupkannya..

Yang penting adalah ilmu yang bermanfaat..pahala yang tak terlihat tapi nyata kelak di alam penghisaban..

Ketika sebuah tittle sudah didapatkan dan diantara kita sungguh-sungguh dalam mewujudkan sebuah mimpinya untuk agama dan negaranya..adalah sebuah kesuksesan yang nyata..tidak hanya bahagia untuk diri sendiri tapi ada banyak orang lainpun yang kita bahagiakan..

Dan…

Memang ada banyak pilihan disekeliling kita..

Tapi harapan saya dan semoga ini juga harapan anda yang membaca ini dan kita semua..

Yaitu..

JIKALAU BUKAN DIRI KITA YANG BERGELAR KEPENDIDIKAN MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN YANG LEBIH MAJU UNTUK MEREKA GENERASI PENERUS…TIDAK HANYA MENCERDASKAN TAPI MENDIDIK MEREKA MENJADI ORANG YANG MEMPUNYAI AKHLAK SERTA BERPRESTASI…LALU SIAPA LAGI??

YM_31-05-12

BBLN:BRKH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun