Mohon tunggu...
Titik Kartitiani
Titik Kartitiani Mohon Tunggu... -

Writing is sharing, www.kartitiani.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sayangku, Bendera itu Apakah Sama dengan yang Dihayati oleh para Pelajar Tak Beralas Kaki?

18 Januari 2017   23:55 Diperbarui: 19 Januari 2017   11:02 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: indonesiamengajar.org

Sayangku,
Akhir-akhir ini, negeri ini terlalu riuh. Mereka lupa jika negeri ini dibangun oleh ragam bahasa, ragam warna kulit, ragam suku, dan ditautkan oleh satu kata: Indonesia. Di dalam Indonesia ada merah putih, ada Pancasila, ada UUD 1945. Kata-kata ini bukan kitab suci, semua buatan manusia. Hanya saja, semua ini adalah tautan rasa sebuah bangsa yang menjadikan semua suku itu sama sebagai pemilik sah Republik ini. Lantas, jika salah satu simbol itu dirusak, mereka maunya apa?

Hujan masih riuh. Seriuh tuntuntan yang saling menuntut. Andai hujan, bisa menghapus kebencian yang tertinggal, hingga Nusantara ini kembali indah seperti mimpi para pendiri bangsa.

Your Sunset

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun