Dalam hidup kita sering kali memandang seseorang saat mereka sukses tanpa pernah berpikir usaha apa yang mereka lakukan untuk meraih kesuksesan. Padahal yang terpenting sebetulnya bukan pada hasil namun pada proses yang dijalani. Karena proses inilah yang akan menggiring kita menuju kedewasaan sikap, bertindak, dan berpikir.
Demikian juga halnya dengan menulis. Seorang penulis kondang tentu sudah melewati banyak aral dalam hidupnya. Bahkan ada yang sama sekali sebelumnya tidak mengenal dunia menulis. Namun kegigihan merekalah yang akhirnya menggiring untuk menuju sukses.
Tahapan ini juga yang harus dilalui penulis pemula. Setelah lancar menulis, tentu hal yang harus dilakukan adalah konsisten dalam menulis. Terlihat mudah namun dalam realitanya akan banyak sekali kendalanya. Terlebih bagi mereka yang aktivitas kesehariannya sangat bejibun. Tak ayal segala agenda yang sudah terjadwal dengan rapi menjadi ambyar karena sulitnya menyisihkan waktu untuk menulis.
Bahkan jika pada dasarnya memang tidak memiliki hobi menulis akan sangat sulit untuk kembali pada aktivitas yang butuh konsentrasi tinggi ini. Saya pun pernah alami. Lalu apa solusinya? Komitmen untuk meluangkan waktu menulis yang ujungnya akan menciptakan konsistensi dalam menulis.
Tanamkan dalam hati agar semangat untuk menulis tetap membara, ubah mindset bahwa sesungguhnya menulis itu mudah karena bisa dipelajari, dan segeralah berkomitmen dalam diri untuk mengatur ulang skedul dalam sehari dengan menyisipkan agenda menulis.
Biasanya waktu yang paling tepat untuk tenang dan konsentrasi dalam menulis adalah saat kondisi lingkungan sudah senyap terutama bagi mereka yang memiliki keluarga dan anak-anak yang masih membutuhkan asuhan orang tua. Kapan itu? Ada dua waktu, yakni malam dan pagi hari sebelum atau selepas subuh. Dua waktu yang dianggap paling efektif untuk menggali dan memaksimalkan potensi menulis.
Saya pernah mengagumi seorang teman, karena secara kesibukan jelas dia lebih sibuk dari saya mengingat posisinya sebagai leader. Mengatur anak buah, agenda rapat dan aktivitas yang padat, belum lagi mengurus keluarga. Namun masih sempat menelurkan beberapa buku solo. Padahal secara waktu yang dijalani sama yakni 24 jam.
Dalam unggahan akun facebook pribadinya, dia mengungkapkan kata kuncinya terletak pada komitmen yang melahirkan konsistensi. Ya begitulah, ternyata konsistenlah yang pada akhirnya membawa kita pada sebuah kata sukses. Yuk, berlatih untuk berani berkomitmen dengan diri sendiri, sediakan waktu khusus untuk konsisten menulis. Selamat mencoba!
Yogyakarta, 23 Juli 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H