Kudus, 12 Februari 2021. Â KKN merupakan salah satu kewajiban yang dijalani oleh mahasiswa selama perkuliahan , tetapi sejak pandemi masuk ke indonesia awal tahun 2020 lalu, merubah semua tatanan sosial kemasyarakatan. KKN yang biasanya dilaksanakan selama 45 hari dan berlangsung di daerah-daerah dengan mengirim beberapa mahasiswa untuk melaksanakan program pembangunan daerah, untuk saat ini pun tidak dapat terlaksanakan. Dari instansi kampus, KKN tetap dilaksanakan tetapi secara individu di daerah tempat tinggal masing-masing mahasiswa. Â Universitas Diponegoro salah satu PTN di Jawa Tengah ini juga menerapkan hal demikian, mahasiswa tetap bisa berkontribusi kepada masyarakat melalui KKN yang berlangsung dari rumah. Meski begitu, KKN dari rumah yang dijalani mahasiswa tidak menghilangkan semangat dan esensi KKN itu sendiri.
Titik Wulandari, salah satu mahasiswa KKN Undip Tim 1 2021, saat ini mejalani KKN dari rumah, di lingkungan tempat tinggalnya Desa Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Dengan tema KKN pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi COVID-19 berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan ( SDGS), Titik mengajak masyarakat di lingkungannya untuk cinta lingkungan, dengan mendaur ulang sampah plastik berupa botol plastik bekas menjadi barang nilai guna. Bersama masyarakat Rt 03 Rw 5, Ngembal Kulon, Jati, Kudus, Ia mengubah botol plastik menjadi ecobrick. Kegiatan yang dilaksanakan  dari tanggal 1-7 Februari 2021 ini merupakan bagian dari proker kerjanya yang kedua, setelah program kerja pertama selesai yakni sosialisasi edukasi " New Normal".
"Awalnya banyak masyarakat yang kurang mengetahui apa itu ecobrick, jadi kita beri sedikit penjelasan apa itu ecobrick, bagaimana membuatnya dan apa manfaatnya" , tutur Titik Mahasiswa Antropologi Sosial FIB Undip. Ecobrick dibuat dengan mengisi botol dengan limbah plastik atau kain-kain perca yang di padatkan, setelah ecobrick-ecobrick jadi kemudian disusun membentuk kursi bundar lalu direkatkan dengan solatip, satu kursi bundar memerlukan 19 botol ecobrick. Â Ide membuat ecobrick dan mengkreasikannya menjadi barang nilai guna agar masyarakat tetap produktif selama pandemi, dan bisa memanfaatkan barang-barang disekitar kita yang tak terpakai, selain itu, juga sebagai langkah awal mengurangi sampah plastik. Selain membuat ecobrick Titik juga mengajak anak-anak usia sekolah dasar berkreasi dengan botol plastik, anak-anak dapat berkreasi sesuai imajinasinya, kreasi botol plastik yang dihasilkan seperti tempat pensil karakter.
Â
Penulis: Titik Wulandari
Ngembal Kulon, Kec. Jati, Kab. Kudus
DPL: Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.P
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H