Mohon tunggu...
Titik Ambarwati
Titik Ambarwati Mohon Tunggu... Guru - ASN/Guru/SD NEGERI KADILANGU 2

Saya suka membaca artikel yang berhubungan dengan peningkatan serta perluasan pengetahuan khususnya di bidang pendidikan. Bagi saya kegagalan adalah penyemangat untuk mencapai keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka

7 Agustus 2024   19:04 Diperbarui: 7 Agustus 2024   19:13 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://shorturl.at/totLW 

Keunggulan Kurikulum Merdeka:

  • Fokus pada pengembangan kompetensi: Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan kompetensi siswa, seperti kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
  • Memberdayakan guru: Guru diberikan kebebasan yang lebih besar dalam merancang pembelajaran yang inovatif dan menarik.
  • Menyesuaikan dengan kebutuhan daerah: Sekolah dapat menyesuaikan kurikulum dengan kondisi dan potensi daerah masing-masing.
  • Memperkuat karakter: Kurikulum Merdeka bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia dan berkebangsaan.

Kekurangan Kurikulum Merdeka:

  • Membutuhkan persiapan yang matang: Implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan persiapan yang matang dari semua pihak, termasuk guru, kepala sekolah, dan orang tua.
  • Beban kerja guru bertambah: Guru memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam merancang pembelajaran dan asesmen.

Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila merupakan ciri kartakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila atau cetak biru siswa Indonesia yang ideal. Sedangkan upaya untuk mendorong tercapainya profil pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek yaitu melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Berikut gambar P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) :

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5 terdiri dari enam elemen utama yang saling berkaitan. Bayangkan seorang siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia, menghargai keberagaman, mampu bekerja sama, mandiri, berpikir kritis, dan kreatif. Itulah gambaran siswa yang memiliki Profil Pelajar Pancasila.

Pernahkah kamu membayangkan seorang siswa yang tidak hanya pandai menghafal rumus matematika, tetapi juga memiliki hati yang peduli pada lingkungan? Atau siswa yang mampu berkolaborasi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya? Itulah yang ingin dicapai oleh Profil Pelajar Pancasila. Keenam elemennya, yaitu berakhlak mulia, berbhinekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif, membentuk pribadi yang utuh dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Mari kita bahas satu elemen P5, misalnya "berakhlak mulia". Seorang siswa yang berakhlak mulia tidak hanya taat beribadah, tetapi juga memiliki perilaku yang baik terhadap sesama, lingkungan, dan negara. Ia menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan saling menghormati. Akhlak mulia adalah fondasi bagi terbentuknya karakter yang kuat.

Apa yang membuat seorang siswa berbeda dari yang lain? Jawabannya terletak pada Profil Pelajar Pancasila. Keenam elemennya saling melengkapi dan membentuk pribadi yang kompleks. Namun, bagaimana kita dapat mengembangkan elemen-elemen tersebut dalam diri siswa? Mari kita bersama-sama mencari jawabannya.

  • Mengembangkan Elemen Profil Pelajar Pancasila dalam Diri Siswa

Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan gambaran ideal lulusan pendidikan Indonesia yang memiliki enam dimensi, yaitu:

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
  2. Mandiri
  3. Bergotong royong
  4. Berkebinekaan global
  5. Bernalar kritis
  6. Kreatif

Untuk mengembangkan elemen-elemen tersebut pada diri siswa, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun