2. Apa hal-hal baru yang Anda temukan dalam proses pembelajaran tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid?
Konsep kepemimpinan murid yaitu mencakup tiga konsep utama, yakni: Suara Murid (voice), Pilihan Murid (Choice), dan Kepemilikan Murid (ownership). Sebagaimana diungkapkan bahwa dalam perspektif pedagogis kepemimpinan siswa dimaknai sebagai suara (voice) dan pilihan (choice) dimana siswa membangun pilihan secara autentik dimana siswa melihat pilihan tersebut sebagai milik mereka sehingga tindakan mereka berdampak nyata pada diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka, kepemilikan murid dimaknai sebagai sebuah kondisi dimana murid terhubung (baik secara fisik, kognitif, sosial emosional) dengan apa yang sedang dipelajari, terlibat aktif dan menunjukkan minat dalam proses belajarnya, maka kita dapat mengatakan bahwa tingkat rasa kepemilikan mereka terhadap proses belajar tinggi.
Strategi untuk menumbuh kembangkan kepemimpinan murid yaitu guru sekaligus pendidik berupaya secara sadar menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dengan menyediakan kesempatan murid untuk mengembangkan profil positif dirinya, yang kemudian diharapkan dapat mewujud sebagai pelajar pancasila yang tidak hanya menjadi pribadi yang merdeka, namun juga menjadi pribadi yang memerdekakan bangsanya. Artinya, proses pembelajaran diruang-ruang kelas ditangan para pendidik, mereka, siswa, dituntun agar memiliki tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, guru memberi kesempatan murid memiliki suara terhadap apa yang akan mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, dan mengorganisir pembelajaran, dan akhirnya murid dapat menentukan arah cara pencapaian kompetensi pembelajaran sendiri tentu sesuai dengan indikator capaian kompetensi berdasar kompetensi dasar yang dipelajari
3. Perubahan apa yang akan Anda lakukan setelah memahami atau mempelajari materi ini?
Perubahan yang akan saya lakukan adalah merancang program yang berdampak pada murid sesuai dengan kriteria langkah atau prosedur yang telah saya pelajari di modul 3.3 ini yaitu menggunakan tahapan BAGJA. Selain itu juga saya harus melakukan pemetaan aset yang potensial di sekolah sebelum mendesain sebuah program yang berdampak pada murid, ataupun sebelum saya mengadopsi sebuah program dari sekolah lain. Karena sebuah program yang sukses di sekolah lain, belum tentu akan sukses atau sesuai untuk diterapkan di sekolah saya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah menganalisis dampak program secara komprehensif untuk siswa baik dari segi keuntungan atau sisi positif maupun resiko resiko yang mungkin muncul.
Gagasan yang saya miliki untuk menginisiasi kegiatan sekolah yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid yaitu, saya akan menyediakan lingkungan yang menumbuhkan budaya di mana murid memiliki suara, pilihan, dan kepemilikan dalam apa yang mereka pikirkan, niat yang mereka tetapkan, bagaimana mereka melaksanakan niat mereka, dan bagaimana mereka merefleksikan tindakan mereka, baik dalam kegiatan intrakurikuler, kegiatan kokulikuler, ataupun  kegiatan ekstra kurikuler
Apa keterkaitan yang dapat Anda lihat antara Modul ini dengan modul-modul sebelumnya?
Keterkaitan antar modul 1.1 hingga 3.2 dengan modul 3.3, menggambarkan bahwa Tujuan Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, adalah :
Modul 1.1
Dapat disimpulkan bahwa sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya Pengelolaan Program Sekolah harus berdampak positif bagi murid, hal ini bertujuan untuk merawat dan menuntun tumbuhkembang murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara (KHD), menjelaskan tentang pemikiran-pemikiran tokoh pendidikan kita ini, salah satunya yaitu tentang dasar-dasar pendidikan yang menuntun. KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kdorat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses 'menuntun' ini, murid diberi 'kebebasan' dalam mengeskpresikan ide, gagasan, keinginannya dalam konteks pembelajaran untuk mencapai kemerdekaan dalam belajar. Kebebasan disini bukan berarti murid bebas melakukan apapun semau mereka, tapi terkait dengan bagaimana mereka bebas mengekspresikan diri sesuai minat dan bakat mereka, guru memfasilitasi kebutuhann belajar murid sesuai profil belajar dan kesiapan belajar mereka, dimana model pembelajaran seperti ini bisa murid temukan dalam pembelajaran berdiferensiasi. Tujuannya agar murid mampu merasakan kebahagiaan dan kemerdekaan belajar dengan tetap dalam bimbingan dan arahan dari guru. Tujuannya agar murid mampu merasakan kebahagiaan dan kemerdekaan belajar dengan tetap dalam bimbingan dan arahan dari guru. Selain itu, pendidikan bertujuan untuk menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samat-sama adar dapat memperbaiki laku-nya untuk menjadi manusia seutuhnya. Sama dengan menumbuhkan kepemimpin murid. Sikap kepemimpinan murid harus ditumbuh kembangkan agar murid mampu merasakan dan menampilkan sisi kepemimpinan mereka secara optimal.
Modul 1.2