Mohon tunggu...
Titih Rusmala
Titih Rusmala Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswi Universitas Sinaperbangsa Karawang

Aku ini mahasiswi yang sangat tertarik dengan berbagai kemajuan teknologi terutama dibidang pendidikan selain itu latar belakang aku sesuai dengan minat jurusan kuliah yang aku ambil tentunya aku sangat menyenai berbagai cabang olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Media Audio Visual Senam Ceria ABK Berbasis Fundamental Movement Pada Guru SLBN Karawang

25 Desember 2022   11:50 Diperbarui: 25 Desember 2022   11:49 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Media Audio Visual Senam Ceria ABK Berbasis Fundamental Movement Pada Guru SLBN Karawang

Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara yang ada di dunia tanpa terkecuali di Indonesia. Hal ini dijamin dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Penjabaran dari Undang-Undang tersebut menunjukkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan, tanpa memandang fisik, agama, suku dan lain-lain untuk pengembangan dirinya. Pemerataan pendidikan ini juga diperlukan untuk setiap anak, baik anak yang memiliki hambatan maupun anak pada umumnya. Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) diselenggarakan secara segregasi di Sekolah Luar Biasa (SLB) disesuaikan dengan kekhususannya masing-masing.

Anak berkebutuhan khusus (ABK) dikenal sebagai anak-anak yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak seusianya baik secara fisik, emosi, ataupun mentalnya (Noviandari & Fitriara Huda, 2018) . Namun perbedaan karakteristik ini tidak selalu mengacu pada ketidakmampuan fisik,emosi, ataupun mental mereka saja tetapi pada perbedaannya. Anak dengan kecerdasan diatas rata-rata termasuk kedalam ABK, sebab membutuhkan stimulus yang tepat agar terarah (Murtie, 2016).

Media audio visual adalah penyaluran informasi dengan memanfaatkan penglihatan dan pendengaran. Keunggulan menggunakan audio-visual untuk memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis (dalam bentuk kata-kata, tertulis) (Nurhidayat dkk, 2021). Menurut (Sulfemi, 2018) menyampaikan media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif atau mendengar dan visual atau melihat. Media audio visual merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Senam irama adalah suatu perpaduan berbagai bentuk gerakan dengan mengikuti irama musik. Gerakan yang dilakukan harus sesuai dan selaras dengan irama yang mengiringinya agar gerakan yang dilakukan terlihat serasi kemudian terbentuk suatu koordinasi gerak antara gerakan anggota badan dengan alunan irama (Hasibuan, 2020). Senam irama adalah gerakan senam yang mengkombinasi berbagai bentuk gerakan dengan irama yang mengiringinya, contohnya mengkombinasi irama tepukan, ketukan, tambore, nyanyian, musik dan sebagainya (Sudarsini, 2013). Salah satu bentuk Modifikasi dari senam irama adalah senam ceria.

Menurut (Nuryanti, 2015) menyatakan bahwa senam ceria adalah senam yang di lakukan dengan gerakan yang diiringi alunan musik yang ceria bertujuan agar anak yang akan mempraktekkan gerakan senam, akan lebih aktif, ceria, dan bergairah dengan iringan alunan irama musik pada saat melakukan senam. Berdasarkan uraian di atas, di harapkan sosialisasi media audio visual senam ceria ini mampu memberikan kemajuan terhadap keterampilan gerak dasar pada anak ABK di SLBN Karawang.

Mengajarkan peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan tertentu yang sesuai dengan yang mereka butuhkan merupakan tantangan untuk para guru terutama untuk guru-guru di SLB dikarenakan mereka mengajar untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki karakter yang berbeda dengan anak seusianya sehingga mereka harus selalu siap siaga dan selalu bersabar untuk menghadapi sikapnya.

Proses kegiatan sosialisasi dan Keaktifan guru ketika bertanya 
Proses kegiatan sosialisasi dan Keaktifan guru ketika bertanya 

Kegiatan ini berupa sosialisasi mengenai Media Audio Visual Senam Ceria ABK Berbasis Fundamental Movement pada guru SLBN Karawang. Hasil pelaksanaan kegiatan sosialisasi kepada guru SLBN Karawang berlangsung dengan baik, hal ini dapat dilihat pada saat interaksi saat sesi tanya jawab guru-guru sangat antusias dalam kegiatan ini mereka tidak sungkan untuk menanyakan hal-hal yang menurut mereka itu baru berkaitan dengan senam ceria berbasis fundamental movement ini. Dan tidak sedikit pula ketika kegiatan ini berlangsung menjadi kegiatan sharing dari guru-guru. Seperti, menceritakan tentang pengalaman mereka ketika mengajar anak-anak berkebutuhan khusus baik suka dan dukanya, dan juga mereka sangat senang seta merasa bangga bisa menjadi guru untuk anak berkebutuhan khusus yang jarang diminati oleh guru-guru lainnya.

Memberikan Materi Tentang Berbangga Menjadi Guru ABK
Memberikan Materi Tentang Berbangga Menjadi Guru ABK

Pelatihan kepada guru dalam melakukan kegiatan senam ceria berbasis fundamental movement untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa di SLBN Karawang melalui media audio visual. dilakukan dalam 2 tahapan. Tahapan pertama dengan pemaparan informasi terkait kegunaan media audio visual senam ceria sebagai solusi untuk kegiatan senam untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Tahap kedua yaitu pelatihan dengan cara melakukan beberapa gerakan yang dilakukan bersama dengan guru-guru di SLBN Karawang. Adapun materi pelatihan yang diberikan oleh pemateri kepada para guru adalah tentang bagaimana gerakan-gerakan yang benar dan mana gerakan-gerakan yang salah agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Para guru yang menjadi peserta dalam kegiatan ini sangat antusias ketika melakukan suatu gerakan yang di pimpin pemateri dan guru-guru senang akan kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut. Guru pun menyadari akan pentingnya keterampilan gerak dasar yang benar untuk anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).

Hal ini semakin memotivasi para guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menggunakan teknologi pada saat proses belajar mengajar dan memperbaharui materi atau bahan ajar diluar jam sekolah. Penyampaian pelatihan mengenai macam-macam gerakan dasar yang benar yang disampaikan oleh pemateri dapat dipahami dengan mudah dan baik oleh para guru. Para guru dalam pelatihan juga terlihat bersemangat pada sesi diskusi. Para guru sangat detail mengitkuti kegiatan pelatihan ini. Banyak pertanyaan yang diajaukan terkait berbagai macam gerakan yang mereka tidak ketahui apakah bener atau selah. Mereka juga menyatakan bahwa apa yang disampaikan oleh pemateri sangat jelas, bisa dipahami secara mudah sehingga bisa mereka terapkan untuk kegiatan senam maupun kegiatan lainnya yang berhubungan dengan keterampilan dasar siswa yang akan dilakukan disekolah

Berdasarkan beberapa kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan Sosialisasi Media Audio Visual Senam Ceria ABK Berbasis Fundamental Movement Pada Guru SLBN Karawang, Cengkong, Kec. Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat telah dilakukan secara baik dan memberikan dampak yang signifikan kepada guru untuk menerapkan dalam proses belajar mengajar.

Secara khusus hasil dari pelaksanaan sosialisasi kepada guru SLBN yakni sebagai berikut :

  • Sosialisasi Media Audio Visual Senam Ceria ABK Berbasis Fundamental Movement sebagai suatu metode alternatif untuk kegiatan senam
  • Kegiatan sosialisasi senam ceria memberikan manfaat dan wawasan yang baru bagi guru-guru yang mengajaran di SLBN Karawang

Foto Bersama dengan Guru-guru SLBN Karawang
Foto Bersama dengan Guru-guru SLBN Karawang

Berdasarkan hasil kegiatan Sosialisasi Media Audio Visual Senam Ceria ABK Berbasis Fundamental Movement Pada Guru SLBN Karawang, Cengkong, Kec. Purwasari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dapat disimpulkan bahawa : 1) pihak sekolah menyambut baik dengan adanya kegiatan Sosialisasi Media Audio Visual Senam Ceria ABK Berbasis Fundamental Movement Pada Guru SLBN Karawang untuk meningkatkan kemampuan para peserta didik dalam meningkatkan keterampiran dasar. 2) Para guru yang awal nya hanya tahu mengenai gerakan tanpa tahu itu benar atau salah dikarenakan sudah dilakukan secara turun menurun oleh pendahulunya berbeda dengan sekarang merka sudah mengetahui bagaimana gerakan yang benar dan mana gerakan yang salah untuk diberikan kepada para siswanya Sehingga hal yang tidak diinginkan tidak terjadi kedepannya. 3) Para guru sangat antusias dan termotivasi mengenai materi yang disampaikan oleh pemateri dan memanfaatkan hal tersebut untuk menambah wawasan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun