Bagi orang seperti saya, mengingat sebuah peristiwa jauh lebih mudah daripada mengingat nama. Karena itu, ketika melintasi sebuah daerah yang teringat adalah kenangannya.Â
Seperti saat melintasi Jalan Trikora Banjarbaru dan melewati sebuah masjid bernuansa hijau yang berdiri berdampingan dengan sebuah menara. Masjid Agung Al Munawarah namanya. Luas bangunannya 2500 meter persegi dan didisain tanpa ada tiang penyangga di dalamnya.
Ketika berbicara tentang masjid yang diresmikan pada tanggal 1 Juli 2010 ini maka yang terlintas di benak saya adalah banyaknya kegiatan yang pernah dilaksanakan di tempat ini, di luar salat lima waktu tentunya.
Sebut saja Tablig Akbar, penyambutan jamaah haji, salat hajat dalam rangka Hari Jadi Kota Banjarbaru, salat gerhana, PHBI, dll.Â
Hal lain yang mengingatkan saya tenang masjid ini adalah RTH yang berada tepat di sebelahnya. RTH ini diresmikan pada tahun 2018 dan mengusung konsep Islami. Pemerintah Kota Banjarbaru juga menempatkan beberapa pohon kurma di RTH ini.
Di RTH ini, saya pernah menyuapi si kecil sebelum berangkat sekolah. Mengingat makannya yang agak lambat dan si Kakak yang takut terlambat, maka si kecil baru makan setelah kakaknya diantar sekolah.
Hal lain yang juga membangkitkan ingatan saya ketika melintas di Jalan Panglima Batur Banjarbaru adalah sebuah masjid megah dengan kubah yang bernuansa ungu.Â